Banten Masuki Gelombang Ketiga Covid-19, Kasus Positif Harian Rata-Rata 5 Ribu
Provinsi Banten memasuki gelombang ketiga Covid-19. Puncaknya diprediksi akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret 2022.
Provinsi Banten memasuki gelombang ketiga Covid-19. Puncaknya diprediksi akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret 2022.
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Astuti mengatakan, kasus positif harian di gelombang ketiga lebih tinggi dibanding gelombang kedua Covid-19. Pada gelombang kedua kasus harian mencapai 4 ribuan, saat ini kasus harian rata-rata mencapai 5 ribuan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Mengapa sulit untuk meneliti mengapa beberapa orang terlindungi dari COVID-19? Mengapa beberapa orang lebih terlindungi daripada yang lain belum jelas, dengan penelitian lapangan yang terhambat oleh kesulitan dalam menentukan momen paparan dengan tepat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Sudah mulai (gelombang ketiga), puncaknya itu di Februari akhir dan Maret," kata Ati, Senin (14/2).
Ati mengungkapkan, bed occupancy rate (BOR) RS di Banten masih di bawah 50 persen. Saat ini hanya pasien dengan kriteria komorbid, gejala sedang dan berat yang bisa masuk ke RS. Pasien dengan gejala ringan dan tanpa komorbid disarankan melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Isolasinya saja masih 40 persen. (Rumah sakit) daya tampungnya masih tersisa 57 persen. Waktu gelombang dua itu kita kekuatannya sampai 6 ribu tempat tidur. Sekarang baru 2.850 yang kita keluarkan, kapan pun kalau kasusnya meningkat kita akan tambah. Karena 2.850 saja BOR nya masih di bawah 50 persen," katanya.
27 Pasien Terpapar Omicron
Ati menjelaskan, warga Banten yang terpapar Covid19 varian Omicron berjumlah 27 orang. Dia mengakui tidak semua pasien positif Covid-19 diperiksa apakah dia terjangkit Omicorn atau tidak.
Rangkain pemeriksaan yang panjang menjadi alasan tidak semua yang positif Covid-19 diperiksa terjangkit Omicorn atau tidak.
Seseorang harus dipastikan positif corona melalui pemeriksaan PCR, kemudian diperiksa melalui S-gene Target Failure (STGF). Jika dinyatakan positif, baru dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Untuk WGS baru hanya ada di beberapa tempat, di pemerintah pusat tentunya ada. Reagennya masih sangat terbatas, mahal sekali. Akhirnya pemeriksaan Omicron itu hanya untuk riset, kalau semua diperiksa Omicron, semua juga bisa Omicron," jelasnya.
(mdk/yan)