Basarnas Pastikan Tanda SOS di Pulau Laki Tak Terkait Sriwijaya Air SJ-182
Sebelumnya, jagat dunia maya sempat digegerkan dan viral di media sosial Twitter, banyak netizen yang membahas soal tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, yang tampak di aplikasi Google Maps hingga Rabu (20/1) pagi tadi.
Basarnas telah mengecek kondisi Pulau Laki dan tidak menemukan apapun, termasuk adanya korban Sriwijaya Air SJ 182 yang selamat. Hal itu menyusul beredar kabar munculnya sinyal SOS di Pulau Laki pada aplikasi Google Maps.
"Tidak menemukan apa-apa," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS saat ditemui wartawan, Rabu (20/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Rasman mengatakan, pihaknya tadi pagi telah mengerahkan personelnya untuk menyisir kondisi di Pulau Laki dan tidak menemukan apapun.
"Kita enggak menemukan apa-apa. bisa aja itu nelayan di situ mungkin atau ada orang yang lagi cari burung atau apa, bisa saja. Jadi tidak ada apa-apa ya di situ. Udah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," kata Rasman.
Menurut Rasman, pulau Laki biasanya hanya digunakan nelayan yang sesekali singgah untuk berlindung di kala cuaca yang mungkin sedang buruk
"Pulau Laki saya gak tahu persis apakah ada penghuninya atau tidak. Tapi biasanya nelayan itu senangnya dia kalau cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikan. Mungkin ya dia main hp atau segala macem, tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya Air tidak ditemukan," jelasnya.
Sebelumnya, jagat dunia maya sempat digegerkan dan viral di media sosial Twitter, banyak netizen yang membahas soal tanda SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, yang tampak di aplikasi Google Maps hingga Rabu (20/1) pagi tadi.
Baca juga:
RS Polri Telah Serahkan Jenazah Mantan Ketua Umum HMI Mulyadi ke Keluarga
Hari ke-12 Pencarian Sriwijaya Air, Tim SAR Hanya Kumpulkan Satu Kantong Jenazah
Jenazah Pramugari Mia akan Dimakamkan Besok Siang
Jokowi Minta Menhub Benahi Manajemen Penerbangan: Keselamatan Penumpang yang Utama
Presiden Jokowi: Sriwijaya Air Beri Santunan Rp 1,2 M Ahli Waris Korban SJ-182
Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Mia, Pramugari Sriwijaya Air Tiba di Rumah Duka