BBM naik bukti Jokowi tak pro rakyat, mahasiswa demo bakar ban
Gabungan mahasiswa dari GMNI, SMI, HMI dan BEM UMT ini awalnya menggelar aksi di depan kampus Unis Tangerang.
Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Tangerang, melakukan aksi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di Bundaran Tugu Adipura, Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Rabu (1/4).
Gabungan mahasiswa dari GMNI, SMI, HMI dan BEM UMT ini awalnya menggelar aksi di depan kampus Unis Tangerang. Kemudian mereka berjalan kaki menuju Bundaran Adipura sambil meneriakan yel-yel penolakan. Puncaknya, mereka membakar ban bekas hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Ketua DPC GMNI Tangerang, Abdur Rozak mengungkapkan, beberapa alasan pemerintah menaikkan harga BBM dinilai sangat lemah. Kenaikan harga BBM oleh Presiden Jokowi sama sekali tidak mempertimbangkan sudut pandang kerakyatan.
"Mereka membuat hitung-hitungan studi bahwa ratusan triliun bisa dihemat oleh negara jika harga bbm dinaikan, namun di luar itu semua mereka tidak memasukkan hitungan berapa banyak kaum kapitalis yang akan diuntungkan. Betapa semakin parahnya kehidupan sehari-hari rakyat," kata Rozak.
Sementara itu, Ketua Serikat Mahasiswa Indonesia Cabang Tangerang, Fadhil menambahkan, pemerintah mencabut subsidi karena tidak tepat sasaran dan perlu dialihkan ke sektor lain yang lebih produktif.
Padahal, lanjut dia, sektor energi adalah kebutuhan dasar yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti halnya pangan, kesehatan dan pendidikan.
"Oleh karena itu harus dipenuhi oleh negara untuk seluruh rakyat supaya mendorong produktifitas. Pemerintah juga bilang subsidi membengkakan APBD, seharusnya jangan hanya menyalahkan sektor ini karena subsidi menjadi tanggungjawab negara," pungkasnya.