Begini Aktivitas Keluarga ZA di Rumah Usai Teror di Mabes Polri
Jupriono pun mengimbau agar warga sekitar tetap tenang dan tidak perlu resah. Karena kejadian ini telah ditangani Polri. Dia juga mengimbau agar keluarga jangan ada turut diberi statement negatif atau dikucilkan dari lingkungan masyarakat.
Jantung Korps Bhayangkara 'kemasukan' teroris. Pelaku berhasil meletuskan sebanyak enam kali tembakan ke arah pos penjagaan, tepatnya yang terdapat di halaman depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Rabu (31/3) kemarin.
Pelaku berhasil dilumpuhkan, ditembak aparat dari kejauhan. Usut punya usut, pelaku merupakan seorang perempuan berusia 25 tahun, inisial ZA. Aparat bergerak cepat, mengidentifikasi pelaku.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Mpok Alpa bingung dengan teror tersebut? Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati, " kata Mpok Alpa.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Diketahui, ia beralamat di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Bungsu dari lima bersaudara ini sehari-hari tinggal di Ciracas bersama dengan kedua orang tuanya, satu orang anak kecil diduga keponakanannya serta satu lagi anggota keluarga.
Sedangkan, kakak kandung ZA diketahui sudah tinggal terpisah. Merdeka.com mencoba mendatangi rumah pelaku di Ciracas.
Pasca aksi teror yang dilakoni ZA, aktivitas di rumahnya terpantau sepi. Namun, terlihat beberapa warga yang bergantian mendatangi rumah pelaku untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga.
Pun Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengunjungi rumah ZA untuk berbela sungkawa dan memberika bantuan berupa kebutuhan bahan pokok.
Aktivitas itu terpantau sejak pukul 07.00 hingga 15.00. Tiap tamu yang datang, hanya disambut oleh M. Ali, ayahanda ZA. Tidak terlihat anggota keluarga lainnya.
Bila dilihat dari luar, rumah bercat putih tersebut terlihat sepi, tidak terdengar aktvitas yang mencolok dari dalam. Pintu rumah selalu tertutup ketika tidak ada kunjungan tamu. Nampak, rolling door berwarna biru ikut terkunci.
Selain menerima tamu, M. Ali si kepala rumah tangga keluar rumah untuk melaksanakan salat berjemaah di masjid. Lengkap dengan baju koko putih dan kopiah, ia keluar rumah saat masuk waktu salat Zuhur. Warga pun terlihat biasa saja dalam artian tidak langsung frontal mengucilkan keluarga ZA.
Itu terlihat dari beberapa sapaan dari warga saat M.Ali hendak berangkat ke masjid terdekat.
Tidak banyak kata-kata yang disampaikan Ali ketika diminta wawancara oleh awak media. Dia hanya singkat membalas lontaran pertanyaan wartawan dengan ucapan belasungkawa.
"Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un," kata Ali ketika ingin diwawancara selepas Salat Dzhur dan hendak ke rumah.
Sampai dengan berita ini dibuat, tidak banyak aktivitas yang terlihat dilakukan pihak keluarga selain menerima tamu-tamu yang datang serta belum ada pihak keluarga yang berkenan diwawancarai oleh media.
Polisi Imbau Jangan Kucilkan Keluarga
Sebelumnya, Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono terlihat mengunjungi kediaman keluarga almarhum Zakiah Aini pelaku penyerangan Markas Besar (Mabes) Polri. Dalam kunjungan ini dia menyampaikan rasa empati dan belasungkawa kepada keluarga.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Jupriono datang didampingi jajarannya sekitar pukul 11.30 Wib dengan membawa sejumlah kantong sembako yang akan diserahkan kepada keluarga.
"Saya selaku, Kapolsek ini warga kita. Kita berempati. Kemudian kita tunjukan juga bahwa kita ini tidak melihatnya kejadiannya tapi karena kepedulian ini warga kita," kata Jupriono ketika ditemui wartawan, Kamis (1/4).
Dia pun menerangkan kalau pemberian bantuan yang diserahkan kepada pihak keluarga merupakan bentuk empati, sekaligus meringankan beban keluarga.
"Kebetulan kita tadi sedikit bawa oleh-oleh sembako untuk kebutuhan keluarga yang ditinggalkan. Kita Ngobrol soal kejadiannya supaya kita menyarankan untuk bersabar, tabah menerima musibah ini," tuturnya.
Jupriono pun mengimbau agar warga sekitar tetap tenang dan tidak perlu resah. Karena kejadian ini telah ditangani Polri. Dia juga mengimbau agar keluarga jangan ada turut diberi statement negatif atau dikucilkan dari lingkungan masyarakat.
"Untuk warga ya tetap tenang. Kejadiannya sudah ditangani. Tidak perlu resah. Karena kami akan hadir di setiap warga membutuhkan bantuan. Ya, ga boleh (dikucilkan). Melihatnya harus secara utuh bahwa ini tidak semuanya keluarga kemudian punya perilaku yang sama," terangnya.
Sementara untuk upaya pencegahan, Polsek Ciracas pun telah menempatkan sejumlah personel di setiap RW untuk saling berkoordinasi dan memonitor aktivitas warga. Agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang.
"Saat ini untuk di Ciracas sudah kita bentuk di setiap RW itu Ada petugas polisi yang selalu berkoordinasi dengan RW dan RT sehingga memudahkan menerima informasi-informasi dengan cepat. Itu yang kita harapkan kalau ada perlu bantuan atau ada permasalahan segera diinformasikan kepada kita sehingga kita cepat nanti untuk melakukan penanganannya," imbaunya.
Baca juga:
Tindakan Polisi Tembak Mati ZA Dinilai SETARA Institute Dapat Dibenarkan
Pasca Serangan Teroris di Mabes Polri, Begini Skema Pengamanan Polda Jabar & Banten
Penjagaan Ibu Kota Diperketat Seusai Penyerangan di Mabes Polri
DPR Minta Program Deradikalisasi Dievaluasi Buntut Mabes Polri Diserang Teroris
Seperti Penyerang Mabes Polri, Teror Bom di Makassar Juga Melibatkan Milenial