Begini cara Bupati Anas kembangkan wisata berbasis masyarakat
Anas mengatakan, pariwisata menjadi payung untuk pembangunan Banyuwangi, karena salah satu tujuannya agar dampak pembangunan bisa dinikmati lebih banyak warganya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, pihaknya terus mendorong pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan homestay di wilayahnya.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) untuk pengembangan 12 homestay milik masyarakat Kabupaten Banyuwangi, beberapa waktu lalu.
Anas mengatakan, pariwisata menjadi payung untuk pembangunan Banyuwangi, karena salah satu tujuannya agar dampak pembangunan bisa dinikmati lebih banyak warganya.
"Image pariwisata Banyuwangi akan menjadi wisata yang ramah, yang hangat," kata Anas.
Peningkatan kualitas homestay meliputi, perbaikan toilet dan renovasi lainnya. Langkah ini dilakukan untuk membuat wisatawan nyaman saat berkunjung ke kabupaten tersebut.
"Maka kami memberikan program kemitraan bersama BTN agar warga mampu memberikan fasilitas terbaik bagi wisatawan. Ini sebagai wujud pariwisata berbasis masyarakat yang dikembangkan di Banyuwangi. Artinya, pengembangan wisatanya melibatkan dan dinikmati masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bank BTN Cabang Banyuwangi Rachman Suhendri mengatakan program ini sebagai bentuk kontribusi BTN terhadap pariwisata di Banyuwangi. Program pembiayaan ini merupakan program kemitraan khusus untuk pengembangan homestay warga Banyuwangi.
"Kami ingin ikut berperan dalam kemajuan pariwisata di Banyuwangi. Salah satunya lewat pembiayaan bagi pengembangan homestay ini. Desa Kemiren ini menjadi pilot Project program kemitraan dengan Pemkab Banyuwangi kedepannya akan kami kembangkan ke kecamatan lainnya yang memiliki potensi wisata," kata Rachman.
Rachman melanjutkan, pada tahap awal ini pembiayaan diberikan kepada 12 orang dengan plafon pembiayaan antara Rp. 30-75 juta dengan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun. Salah satu syaratnya adalah warga pemohon harus sudah memiliki usaha homestay sebelumnya.
"Jadi pinjaman ini untuk pengembangan homestay. Nanti pembiayaan bisa ditingkatkan setelah yang sekarang berjalan dengan lancar," katanya.
Sebagai informasi, di Banyuwangi, homestay tumbuh begitu pesat selama tiga tahun terakhir. Saat ini setidaknya terdapat 200 homestay, yang terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Banyuwangi. Jumlah ini diperkirakan terus tumbuh