Belajar bahasa isyarat Indonesia di jalanan
Mereka mengajak para pengunjung CFD belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) secara gratis.
Kekurangan fisik bukanlah halangan untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Salah satunya yang dilakukan oleh Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Jawa Timur.
Di arena Car Free Day (CFD) Jalan Dhoho Kota Kediri, Minggu (13/12) mereka mengajak para pengunjung CFD belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) secara gratis. Dengan membawa pamflet bertuliskan 'Ayo Belajar Bisindo, Gratis' seorang penyandang tuna rungu berdiri menghadap ke timur agar para pengunjung CFD membacanya. Sementara seorang temannya dengan cekatan mempraktikkan gerakan bahasa isyarat yang isinya alfabet A-Z.
Aksi belajar gratis Bisindo oleh anggota Gerkatin ini akhirnya menarik perhatian sejumlah pengunjung. Para relawan langsung menyapa mereka dengan bahasa isyarat, meski sedikit mengerti akhirnya mereka dengan cepat bisa memahami dan terjadilah aksi belajar singkat.
Ratu Tiara, salah satu siswi kelas VII, MTs N 2 Kota Kediri yang ikut belajar Bisindo di area CFD mengaku senang bisa belajar bersama dengan anggota Gerkatin. Sebab dengan pelajaran tersebut dirinya akan bisa berkomunikasi atau pun berinteraksi dengan para penyandang tuna rungu.
"Luar biasa mereka, meski memiliki kekurangan namun mereka sekaligus memiliki kelebihan yang tidak kami miliki. Dan saya sangat mengapresiasi apa yang mereka lakukan untuk berbagi ilmu secara gratis kepada kami, luar biasa," kata Ratu salah satu pengunjung CFD pada merdeka.com.
Banyaknya pengunjung yang dengan cepat bisa menguasai Bisindo membuat bangga Ketua DPP Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Jawa Timur Maskurun Yuyun. Menurut Yuyun meski penyandang tuna rungu memiliki keterbatasan, namun mereka masih bisa melakukan berbagai macam aktivitas seperti yang dilakukan masyarakat pada umumnya.