Belajar Bersama Maestro, Nasirun: Saya banyak belajar dari anak-anak
Nasirun menegaskan, program BBM tujuan utamanya bukan mencetak generasi muda sebagai seniman.
Program Belajar Bersama Maestro (BBM) yang digulirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak Juni lalu puncaknya di gelar lewat acara Pergelaran dan Pameran Hasil Belajar Bersama Maestro di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI/STSI) Bandung, Senin (23/11) malam.
Pelukis kondang Nasirun mengatakan, program tersebut tentu harus selalu siap dievaluasi. Evaluasi harus berdasarkan kepentingan publik dan peserta BBM sendiri. “Ini (BBM) bisa dilihat dari hasil. Kalau hasil ini memang nilai positifnya bagus mengapa tidak (diteruskan). Tapi kalau sekiranya dalam publik atau dirasa anak didik nilai positifnya kurang ya ngapain diteruskan,” kata Nasirun, kepada Merdeka Bandung.
Untuk diketahui, program BBM tahun ini diikuti 89 pelajar yang dibimbing oleh seniman Indonesia. Masing-masing seniman membimbing 9 sampai 10 pelajar selama 10 hari. Maestro yang dilibatkan di antaranya musisi Purwacaraka, sutradara Aditya Gumay, pematung Nyoman Nuarta, penari Irawati Durban, musisi Gilang Ramadhan, maestro sinden Supadminingtyas, koreografer Didik Ninik Thowok, pelukis Nasirun, maestro karawitan Tan Deseng dan Saung Angklung Udjo.
Nasirun menegaskan, program BBM tujuan utamanya bukan mencetak generasi muda sebagai seniman. Ia sendiri membimbing 9 pelajar di rumahnya. “Kita belajar bersama, saya juga banyak belajar dari anak-anak. Tapi yang saya fokuskan dalam BBM ini menjadi penting karena kita tidak bermaksud menciptakan seniman, tapi memberikan suatu rangsangan kreativitas buat anak-anak,” jelasnya.
Terlebih, sambung pelukis yang karyanya sangat tinggi ini, di era globalisasi posisi generasi muda sangat rentan. Maka karakter mereka harus diasah. Dengan demikian, mereka bisa memaknai warisan budaya dan alam Indonesia yang tak ternilai harganya.
“Potensi itu tentunya ke depan BBM makin mengepakkan sayapnya untuk berkontribusi. Kebudayaan bukan anak tiri pendidikan. Bangsa besar dilihat dari budayanya. Andaikan 9 anak ini menjadi seniman, seniman ini akan memberikan sumbangsih dalam membangun kebudayaan baru untuk memperkaya kebudayaan nusantara,” ungkapnya.
Ia sendiri mengajak 9 "anak asuhnya" dengan cara informal, mulai dari ngobrol-ngobrol, jalan-jalan melihat warisan budaya Yogyakarta merasakan alam dan iklimnya. Semua itu diharapkan menginspirasi para pelajar dan melahirkan karya. "Akhirnya mereka terasah. Sebetulnya bakat itu bagaimana kita mengasahnya," katanya.
Pengasahan potensi anak muda lewat seniman diharapkan pula memunculkan kesadaran yang berkembang menjadi kekuatan.
"Poin penting belajar melukis ini anak-anak punya kesempatan berproses mencari jati dirinya. Ini kesempatan langka di saat orang ingin serba instan. Perilaku kita (seniman) dilihat. Mereka jadi kaya anak asuh yang tidak lahir dari rahim istri saya. Ada paham gambaran mungkin sedikit ilmu, sedikit proses," katanya.
Baca juga:
Deddy Mizwar yakin sinetron tak berkualitas akan lenyap
Pekan ini pemenang Festival Film Jawa Barat diumumkan
Peduli atlet, Central Springbed sumbang kasur empuk
Unik pengusaha ini kembangkan beragam produk dari serat bambu
Buruh geruduk Gedung Pemprov Jabar tolak upah murah
Pengusaha angkot tolak pengoperasian Bus TMB Koridor 3
Siswa program BBM mengaku terkesan menginap di rumah seniman
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.