Beredar Kemasan Rokok Bergambar Anies-Cak Imin di Jembrana, Ini Kata Tim Pemenangan AMIN di Bali
TIm AMIN menduga ada unsur kampanye hitam dilakukan pihak tertentu pada pasangan Anies-Cak Imin.
Bawaslu masih menyelidiki kebenaran unggahan viral tersebut.
- VIDEO: Dulu Lawan Kini Kawan, Cak Imin Ke Prabowo Saat Dilantik Jadi Menteri: Terima Kasih!
- VIDEO: Timnas AMIN Ngotot Cecar Saksi dari KPU, Kesal Dengar Usulan Sirekap Dihapus Beres Pemilu
- Pede AMIN Raup 70% Suara, Cak Imin: Banten Fanatiknya Luar Biasa
- Timnas AMIN: Pendukung Anies-Cak Imin Siap Jalan Kaki ke JIS
Beredar Rokok Bergambar Anies-Cak Imin di Jembrana, Ini Kata Tim Pemenangan AMIN di Bali
Juru Kampanye (Jurkam) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Bali, Ahmad Baraas merespons soal kemasan rokok bergambar calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) yang beredar di Kabupaten Jembrana, Bali.
Dalam rokok tersebut, selain memuat gambar pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, juga memuat logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga tulisan 'Indonesia Adil Makmur untuk Semua' dan
pada kemasan rokok tanpa ada pita cukai.
Baraas mengatakan, sebenarnya rokok tersebut itu beredar di media sosial atau kiriman lewat jejaring Whatsapp dan belum tentu beredar di Bali.
"Itu (beredar) di medsos aja, rokoknya nggak ada. Kan banyak dikirim lewat WA atau apa. Tapi rokoknya enggak ada. Saya nggak tahu apa itu editan atau apa, belum pasti itu (beredar di Bali)," kata dia, saat dikonfirmasi Selasa (19/12).
Pihaknya juga menegaskan tim kampanye pusat AMIN tidak ada mengirimkan alat peraga kampanye. Termasuk foto di rokok yang memasang gambar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Pertama begini, bahwa tim kampanye AMIN di pusat itu tidak ada mengirim alat peraga kampanye berupa foto yang menggunakan rokok, kemudian memasang gambar AMIN. Itu tidak pernah ada, kami tidak pernah terima. APK seperti itu tidak ada," ujarnya.
"Kemudian kedua, ini kan banyak orang yang melakukan black campaign terhadap lawan-lawan yang dianggap potensial untuk menang. Kita nggak tahu siapa yang membuat itu, yang jelas itu orang yang ingin men-downgrade elektabilitasnya AMIN," ujarnya.
Dia pastikan, TKD AMIN tak pernah melakukan hal itu.
"Setelah dikasih tahu tadi, kita konfirmasi kepada teman-teman di pusat itu, tidak ada produk alat peraga kampanye yang menggunakan bungkus rokok seperti itu," ujarnya.
Tim pemenangan Anies-Cak Imin menduga ada unsur kampanye hitam yang ingin merugikan capres-cawapres mereka.
"Iya biasa-biasa sajalah, kita tidak mengeluarkan APK itu, terus ada yang melakukan seperti itu, iya tidak tahu maksudnya apa. Tapi yang jelas kalau saya tangkap itu ada unsur black campaign-nya, mengadu domba, untuk memecah belah dukungan," katanya.
Respons Bawaslu
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jembrana, Pande Made Ady Muliawan membenarkan laporan yang diterima pihaknya dari AMIN .
"Saya sudah instruksikan ke jajaran di kecamatan dan desa untuk melakukan penelusuran. Jadi peristiwanya seperti apa, lokasinya di mana, siapa yang memberikan, tujuannya apa, siapa yang menerima, masih kita telusuri. Apakah kemudian itu boleh atau tidak," ujar Pande.
Dia belum bisa memastikan kebenaran hal tersebut. Termasuk memastikan apakah itu bagian dari kampanye tim AMIN atau tidak.
"Ini harus kita kaji dulu. Ini teman-teman di lapangan masih menindaklanjuti kira-kira sebarannya di mana. Kami ingin lihat sebarannya dulu, kayaknya masih belum masif," ujar Pande Made.
Sementara, Ketua DPW PKB Bali Bambang Sutiyono saat dikonfirmasi belum merespons soal viral bungkus rokok yang berlogo Partai PKB tersebut.