Beredar video mesum mirip anggota DPR dari Gerindra, polisi turun tangan
Video porno mirip anggota DPR berinisial AR beredar di media sosial. Polisi pun bakal turun tangan menelusuri video mesum yang diduga diperankan oleh politikus Partai Gerindra tersebut.
Video porno mirip anggota DPR berinisial AR beredar di media sosial. Polisi pun bakal turun tangan menelusuri video mesum yang diduga diperankan oleh politikus Partai Gerindra tersebut.
"Ketika kita yakin ada perbuatan melawan hukum, kita cek dulu perbuatan melawan hukumnya, apakah dapat dilakukan upaya persuasif," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (28/5).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
-
Kapan video wawancara tersebut direkam? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video serupa yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa," pada 24 September 2020 silam.
-
Apa yang diklaim terjadi di video yang beredar? Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
-
Siapa yang mengunggah video tersebut? Beberapa waktu lalu, wanita dengan akun @neliagustin_makeup mengunggah video yang memperlihatkan suaminya sedang salat.
-
Kapan video gladi bersih TNI direkam? Unggahan tersebut ternyata merupakan rekaman yang diambil saat gladi bersih perayaan HUT TNI ke-78 pada 3 Oktober 2023 lalu.
Iqbal menjelaskan, upaya persuasif yang dimaksud yakni menyelesaikan perkara secara berkeadilan tanpa perlu penindakan hukum. Dia memastikan, polisi mendalami video yang tengah ramai diperbincangkan tersebut.
"Bahwa itu akan kami dalami, Polri tentunya melakukan pendalaman terhadap semua info yang terjadi," tuturnya.
Bukan hanya kasus ini saja. Polisi selalu mengedepankan upaya persuasif dalam menangani kasus-kasus yang ada di media sosial. Setelah itu baru polisi akan melakukan penyelidikan.
"Bila terdapat bukti-bukti yang cukup melakukan perbuatan pidana, kita lakukan proses penyidikan," ucap Iqbal.
Jenderal bintang satu itu mencontohkan, upaya persuasif yang dilakukan polisi yakni dengan melihat siapa yang pertama kali mem-posting konten tersebut. Polisi juga akan menggali motif pengunggah konten.
Jika hanya iseng atau karena tidak tahu, polisi akan menasihatinya. Begitu pula jika konten yang di-posting terdapat unsur pornografi namun motifnya karena ketidaktahuan, maka Polri akan memberikan imbauan dan pembinaan.
"Tapi kalau misalnya kita sudah tahu background-nya, profiling-nya (pemosting) dan beberapa kali sudah mem-posting dengan motif atau niat tertentu, kita lakukan proses penegakan hukum," ujar Iqbal.
Seperti diketahui, video syur itu berdurasi 2 menit 35 detik berjudul 'aryodj di apartemen'. Si pria terlihat beradegan syur dengan salah seorang wanita. Satu wanita lain merekamnya. Saat coba dihubungi merdeka.com, AR tidak mengangkat telepon genggamnya.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Matangkan koalisi dengan PAN & Demokrat, Gerindra belum putuskan Cawapres Prabowo
Manuver politik Gerindra - Demokrat di 2019, sekuat apa?
Survei Y-Publica: Elektabilitas PDIP 25,3 %, Gerindra 11,1 %, Golkar 10,3 %
Demokrat kian dekat, PKS tetap yakin Prabowo pilih kadernya jadi Cawapres
Gerindra terbuka berkoalisi dengan Demokrat di Pemilu 2019