Bermalam di rumah warga, Ganjar ditagih atasi kekeringan di Wonogiri
Ganjar selama dua hari mulai Rabu (5/8) sampai Kamis (6/8) melakukan kunjungan kerjanya dan menginap di rumah warga.
Bencana kekeringan telah melanda di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Tujuh wilayah di antaranya di Wonogiri, Boyolali, Temanggung telah di tetapkan sebagai wilayah darurat oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sampai-sampai, Ganjar selama dua hari mulai Rabu (5/8) sampai Kamis (6/8) melakukan kunjungan kerjanya dan menginap di salah satu rumah penduduk di Desa Gambirsari, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang merupakan wilayah paling barat 40 kilometer dari pusat kota Wonogiri.
Usai mengunjungi beberapa wilayah yang mengalami kekeringan di Sukoharjo dan Wonogiri, Ganjar kemudian meluncur ke Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro dan tiba dirumah Sujianto seorang Kepala Sekolah SD Negeri IV Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Ganjar beserta rombongan setelah bertemu dengan Sujianto langsung dipersilakan untuk menempati kamar tidur berukuran 4 meter X 5 meter disudut kiri rumah yang sederhana itu. Usai melakukan aktivitas pribadinya beberapa menit, Ganjar keluar dari kamar tidur dan langsung menuju ke Gedung Pertemuan Balai Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro. Di situ sudah menunggu ratusan warga sekitar mulai dari anak, ibu muda, kakek hingga nenek-nenek serta beberapa tokoh masyarakat.
Mereka dalam forum yang sering dilakukan Ganjar yaitu 'Road Show, Ngopi Bareng Mas Ganjar Pranowo-Dalam Mengantisipasi Bencana Kekeringan' itu ingin menyampaikan keluh kesahnya terkait bencana kekeringan yang selalu melanda selama enam bulan setiap tahunnya di wilayah Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri yang sudah berlangsung kurang lebih selama 45 tahun.
Sukar Hadi Suwito (65), seorang tokoh masyarakat setempat mengungkapkan di Desa Gambirmanis ada sebanyak 1.660 kepala keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Selama 6 bulan setiap tahun mereka mengalami bencana kekeringan.
Bahkan, di Desa Gambirmanis ada istilah 'Sapi Pakane Pedhet' (Jika ingin membesarkan dan memelihara sapi maka harus menjual anak sapi untuk membeli air sebagai sarana memberi makan, minum dan memandikan sapi). Jika tidak dengan cara begitu, maka warga meminta supaya Ganjar mencari solusi untuk mengatasi bencana kekeringan yang sudah jadi mitos dan momok warga Wonogiri tersebut.
"Gambir manis, sapi pakane pedhet. Menawi Mboten Pakani Pedhet mati (sapi makanya anaknya sendiri. Kalau tidak begitu, sapinya mati). Saya minta bapak Ganjar Pranowo sebagai gubernur Jateng bisa mengatasi bencana kekeringan ini. Sejak saya lahir sampai saya umur 65 tahun sekarang baru kedatangan Gubernur Jateng," ungkapnya.
Menurut Sukar, banyak pejabat yang mau mencalonkan diri jadi DPR, Bupati dan Gubernur dulu datang berkampanye menjanjikan akan mengatasi bencana kekeringan itu. Namun, janji hanya tinggal janji.
"Kami sangat membutuhkan air. Tidak hanya bantuan tangki air. Minta bantuan sarana tempat air dan sumber air. Bagaimana iguh perkewuh (usahanya) pak, katah (banyak) bupati dan pejabat mau nyalon janji tapi tidak dipenuhi. Tapi Pak Ganjar baru dua tahun kepilih datang," ungkapnya.
Meski Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro yang dikitari oleh hutan jati dan jauh dari sarana komunikasi dan hiburan pada tahun 1978 masa orde baru, sempat mendapat juara kedua lomba kesejahteraan dan bertemu Menteri Peranan Wanita Lasiah Sutanto juga menjanjikan akan membangun sumber air bersih. Namun, sampai saat ini janji menteri di masa Orde Baru (Orba) itu sampai saat ini tidak terwujud.
"Tahun 1978 pernah mewakili propinsi di tingkat nasional, lomba kesejahteraan saat ibu Lasiah Sutanto. Setelah dapat juara 2 menjanjikan akan bangun saran air bersih. Ternyata janji hilang dan hanya tinggal janji. Orang pusat tidak pernah kelihatan lagi sampai sekarang dan luopa dengan janjinya. Mbok dilacak pak Ganjar, janji yang sudah 37 tahun itu bagaimana? 37 tahun pak. 37 tahun masyarakat menunggu. Harapan saya janji tidak hanya janji tapi bisa dipenuhi dan dilaksanakan," pintanya.
Fakta lain muncul, bahwa potensi penanggulangan kekeringan di salah satu wilayah terpencil dan terisolir di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri bisa sedikit teratasi. Fakta ini sangat mengejutkan disampaikan oleh Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Seropan Sumarjo dihadapan Ganjar Pranowo.
Sumarjo menjelaskan, proyek PDAM Seropan, Kabupaten Wonogiri diawali oleh lembaga pemerintah Balai Besar Wilayah Sungai Sungai (BBWS) setempat dan kemudian diserahkan kepada Pemda Kabupaten Wonogiri pada tahun 2011. Setahun kemudian, tahun 2012 mulai beroperasi.
"Yang pertama kapasitas kami tiga pompa tersebar di wilayah Linggang, Gedong, Kaliyang dan Gebangrejo. Terdapat sambungan rumah sebanyak 555 hanya untuk 515. Kenapa tidak sampai Gambirmanis? Yang pertama, elevasi resevoir balancing (tandon) pertama ketinggian 150 meter kekuatan 500 bar. Tidak kuat. Kami butuh reservoir balance kapasitas lebih dari 800 meter kubik," ungkapnya.
Sumarjo menambahkan, faktor dan persoalan kedua adalah jaringan pipa PDAM yang dari dulu sampai sekarang dalam kondisi memprihatinkan. Banyak pipa yang pecah dan mengalami kebocoran karena kualitas pipa jenis paralon tidak ber Standart Nasional Indonesia (SNI) ini.
"Kedua perpipaan. Karena proyek bukan dari kami kualitas tidak SNI banyak kebocoran sana-sini. Kalau itu bisa kami siap operasionalkan sepanjang tahun sakkerso panjenengan. PDAM dananya tidak mampu untuk buat tandon. Dananya antara 3 miliar sampai 5 miliar air bersih sudah bisa sampai Gambirmanis," paparnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai kunjungan kerja kepada merdeka.com Kamis (5/8) sore tadi mengungkapkan dirinya memang sengaja bermalam di Desa Gambirmanis, yang merupakan desa terpencil di Kabupaten Wonogiri itu. Baginya, menginap dirumah warga adalah biasa.
"Bagi saya kalau nginep di rumah warga biasa. Kalau saya nginep di hotel pasti ketemune wong kuto (orang kota). Pasti kalau di desa terpencil seperti itu jarang terdatangi. Maka saya cari, ndi to sing butuh ngendi? (Mana daerah yang bener-benar butuh air). Maka semalam jelas-jelas terungkap bahwa ada anggota dewan yang katakan pak gub saya sudah jelaskan ke pak gub kalau tidak bisa alirkan air ke situ. Maka artinya harus ada orang yang menyelesaikan dan langsung turun kesitu," jelasnya.
Nah dengan turun tangan langsung semalam bisa terbongkar kan? Sudah sejak dulu ada kajian. Ndak pernah ada air bisa mengalir. Menurut saya tinggal gampang. Dengan kondisi PDAM seperti itu, dengan merubah desain sedikit dan ada anggaranya bisa kok. Untuk prioritas anggaran desa kedepan soal air. Maka tinggal just do it! Kerjakan saja!. Dan itu mulai sekarang akan kita kerjakan dan saya sampaikan ke teman-teman sudah selesai tahun depan," paparnya.
Untuk persoalan dana sebesar Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar untuk membangun fasilitas sarana dan prasarana air bersih di Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri itu akan menggunakan dana dari Pemprov Jateng sendiri.
"Untuk dananya dari kita sendiri mekanismenya anak-anak sudah paham dan akan kita lakukan sesegera mungkin. Beberapa orang sudah paham. Kemudian saat ini kita perlu untuk segera mengeksekusinya agar bisa kongkrit. Dan itu sudah puluhan tahun lho mas. Mesakke (kasihan). Target saya kedepan untuk tahun depan persoalan kekeringan di Desa Gambirmanis bisa beres. Dengan catatan, tahun ini teman-teman bisa merencanakan secara matang untuk tahun ini," paparnya.
Meski sudah diketemukan solusinya, Ganjar menerangkan mitos dan legenda Wonogiri sebagai daerah langganan bencana kekeringan setiap tahunya masih tetap terjadi. Pasalnya, Ganjar yakin masih banyak daerah-daerah lain di Wonogiri dan di Jawa Tengah lainya yang harus di datangi langsung dan dicarikan solusinya untuk menanggulangi bencana kekeringan tersebut.
"Tidak belum semua. Ini baru wilayah yang disitu. Ada beberapa wilayah dan titik yang perlu kita datangi. Kalau itu bisa maka ada wilayah lain yang akan bisa kita selesaikan. Termasuk pola ini akan kita pakai kalau nanti menemukan daerah serupa," pungkas Ganjar.
Baca juga:
Berebut air irigasi, petani di Bungoro tewas dibadik temannya
Gubernur Rano Karno sebut Provinsi Banten darurat bencana kekeringan
Kekeringan, ratusan hektar sawah di Sukoharjo dipanen dini
Jokowi ngaku dapat laporan jika El Nino dampaknya kecil
Dilanda kekeringan, petani Cilacap jual bongkahan tanah sawah
Kekeringan, bongkahan tanah sawah dijual petani untuk dijadikan bata
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.