Lesehan sambil Sarungan, Ini Potret Santai Ganjar Menginap ke Rumah Warga Keturunan Tionghoa di Ambarawa
Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga atau RembuGan di rumah warga keturunan Tionghoa di Ambarawa, Semarang.
Ganjar bercengkerama dengan warga sebelum tidur beristirahat.
Lesehan sambil Sarungan, Ini Potret Santai Ganjar Menginap ke Rumah Warga Keturunan Tionghoa di Ambarawa
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga atau RembuGan pada Jumat (26/1) malam.
Kali ini, Ganjar menginap di rumah milik Supriadi (59) yang terletak di Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Supriadi dan keluarganya adalah warga keturunan Tionghoa yang menetap di Ambarawa. Ganjar berembuk dengan warga sekitar.
Ganjar berpakaian santai, sarungan dan berbaju putih menyantap makanan ringan dan segelas minuman hangat. Ganjar bercengkerama dengan warga sebelum tidur beristirahat.
Supriadi mengaku, dia dan keluarganya tidak menyangka dan tidak pernah menduga bahwasanya ada seorang calon pemimpin Bangsa Indonesia bermalam di rumahnya.
"Kami senang sekali, sama sekali tidak menyangka karena tidak ada hujan, tidak ada angin tiba-tiba tadi siang diberi tahu ada Pak Ganjar mau ke sini. Kita semuanya apa adanya, kami keluarga hanya berempat dengan istri dan anak-anak," ujar Supriadi.
Dia menuturkan hanya pernah melihat Ganjar melalui YouTube dan televisi. Sepenglihatannya, Ganjar sosok pemimpin yang sederhana dan sangat dekat dengan rakyatnya.
Terlebih saat Ganjar menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Menurut Supriadi, hingga menjadi Calon Presiden, Ganjar tetap tidak berubah. Tetap sederhana dan merakyat.
Supriadi menilai, Ganjar adalah sosok pemimpin toleran yang didambakan seluruh kalangan masyarakat lantaran Ganjar lahir sebagai rakyat biasa dan mampu menempatkan diri dengan siapapun, terutama kepada rakyat kecil.
"Jadi beliau tidak sungkan dan saya ketika bertemu langsung ya memang seperti itu tidak beda dengan yang sering kita lihat. Beliau merangkul semua masyarakat bawah," ucap Supriadi.
"Kalau bertemu tokoh gitu kita saja sungkan yang rakyat biasa, rakyat kecil ini ya mau ngomong apa saja takut. Tapi ini ternyata (Ganjar) menyenangkan, tidak ada masalah," lanjutnya.