Bersaksi dalam sidang Engeline, Aris Merdeka ngeluh pernah dibully
Sirait menyebut kasus Engeline merupakan pengalaman paling pahit
Selama menangani ratusan kasus anak, Aris Merdeka Sirait selaku komnas Perlindungan Anak (PA) menyebut kasus Engeline merupakan pengalaman paling pahit. Pernyataan itu disampaikan Sirait dalam kesaksiannya di persidangan kasus kematian Engeline dengan terdakwa Agustay Handa May, Selasa (12/1) di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali.
Selama menangani kasus anak, Sirait mengaku selalu disambut baik oleh orangtua korban. Namun baru kali ini saat dirinya ingin membantu Margriet dalam upaya melakukan pencarian Engeline justru ditolaknya.
"Jujur saya sangat kecewa, jauh-jauh dari Jakarta untuk membantu saat itu tetapi justri ditolak. Ini pengalaman saya paling pahit selama saya membantu dalam penanganan kasus anak hilang," Ungkap Sirait.
Tidak hanya itu, kata Sirait dia juga sempat sakit hati ketika banyak yang membully di media sosial yang dianggap mencari popularitas. "Saya niat tulus untuk membantu, kok dibully," ungkapnya.
Sirait juga menyebut telah terjadi persekongkolan penghuni rumah Margriet untuk melenyapkan Engeline. "Saat pertama saya memasuki rumah Margriet, sudah menduga ada sebuah persekongkolan yang dilakukan seisi rumah tersebut dalam upaya melenyapkan Engeline. Saat itu masih dikabarkan kalau Engeline hilang," kata Sirait.
Sirait menuturkan, dirinya sudah menaruh curiga saat datang ke rumah Margriet untuk kedua kalinya di jalan Sedap Malam nomor 26 Denpasar, pada 24 Mei.
"Saat datang ke dua saya sudah mencium aroma bau anyir yang beda dari bau kotoran binatang. Saat itu saya sudah curiga kalau Engeline bukan hilang," jelasnya.
Penjelasan Sirait yang begitu menggebu-gebu secara emosional langsung ditanggapi oleh Peten Silli selaku anggota majelis hakim. "Anda terlihat begitu emosional sekali. Semestinya anda selaku pemerhati atau Komnas PA lebih mengedepankan wawasan anda dalam menggali informasi saat itu," seregah Peten Silli.
Menariknya lagi, Penasehat Hukum Hotman Paris Hutapea memberikan pertanyaan yang terus mendesak Sirait untuk menjawab apakah Margriet lah pelakunya. "Berani tidak Anda langsung saja menegaskan kalau Margriet lah pelakunya. Tinggal Yes or No," tanya Hotman Paris.
Menjawab pertanyaan itu, Sirait menegaskan bahwa belum bisa menyimpulkan karena sampai saat ini Margriet tidak pernah menyebutkan atau mengakui. "Saya tidak sebut demikian, karena proses hukum masih berjalan dan Margriet tidak menyebutkan," pungkas Haris Merdeka.