Bertemu kiai se-Jatim, Marsekal Hadi tegaskan soliditas TNI-Polri
Bertemu kiai se-Jatim, Marsekal Hadi tegaskan hubungan TNI-Polri rukun. Panglima Hadi mengaku telah mengambil sejumlah langkah guna menciptakan suasana damai antara TNI dan Polri. Salah satu langkah ditempuh adalah kerukunan di tingkat pemimpin TNI dan Polri.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto diminta para kiai untuk menjaga kerukunan dengan Polri. Saat pertemuan dengan alim ulama Se-Jawa Timur di Kabupaten Malang, seorang kiai asal Lamongan menanyakan tentang kisruh yang kerap terjadi antara TNI dan Polri.
Panglima Hadi mengaku telah mengambil sejumlah langkah guna menciptakan suasana damai antara TNI dan Polri. Salah satu langkah ditempuh adalah kerukunan di tingkat pemimpin TNI dan Polri.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa saudara kandung dari Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak? Diketahui, Marsekal Muda (Marsda) TNI Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan adik kandung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
"Untuk bisa mendamaikan, seperti yang saya lakukan. Jadi TNI-Polri yang penting atasannya rukun, terus bawahnya kita minta rukun. Rukunnya bukan hanya 'ayo rukuo, enggak'. Tetapi kita perhatikan apa yang jadi permasalahan mungkin kesejahteraan. Ini yang kita sudah mulai memajukan kesejahteraan. Kita targetkan," kata Hadi di Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (30/1).
Hadi menjelaskan, Indonesia memiliki nilai-nilai yang menjunjung kerukunan dan saling menghargai. Sebagai bangsa yang cinta damai dan menghargai segala perbedaan, tentu tidak selayaknya muncul pertengkaran di sana-sini.
"Kalau teritori itu tidak rukun, umek ae (gaduh), lupa kalau ada tugas. Mereka saling rukun, sekarang mereka ke mana-mana bersama. Tetap rukun ayem tentram. Dengan doa kiai dan ulama, aman tentram dan damai," katanya.
Dia menegaskan TNI dan Polri solid menjaga kerukunan dan kedamaian dalam mempertahankan NKRI. Justru kalau tidak rukun, pihak lain yang ingin memperkenalkan suasana akan diuntungkan.
"Kalau kerah (bertengkar), negara lain senang, ndang tawuro-ndang tawuro," tegasnya.
TNI mendukung suasana yang damai dan tentram sehingga rakyat Indonesia bisa nyaman bekerja dan beraktivitas. Masyarakat bisa tenang bekerja dan menyisihkan pendapatan demi masa depan.
Sementara, kiai Anwar Iskandar dalam pengantarnya mengatakan, pertemuan Kiai se-Jawa Timur tersebut dalam rangka memperbarui dan menguatkan komitmen untuk terus menjaga NKRI. Menurut dia, kewajiban umat menjaga negaranya, dan tanggung jawab itu sudah dilaksanakan para kiai sejak NKRI berdiri. Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45 harus dijaga sampai kapan pun.
"Karena kelahiran negara tidak lepas dari peran ulama. (Semangat) Harus kita perbarui dan kita update agar TNI dan ulama terus terjaga selama-lamanya," katanya.
Para kiai mengajak untuk menjaga tali silaturahim, saling menguatkan antara kiai dan TNI. Kiai dan santri wajib membantu tentara agar menjadi tentara yang kuat dan profesional untuk masa depan Indonesia. Sebaliknya, TNI juga mempunyai kewajiban menjaga dan menguatkan pondok pesantren.
"Tentara menguatkan NU, karena dengan kuatnya dua kekuatan ini akan menuju pada kuatkan NKRI. Indonesia akan terganggu dan terancam, apabila tentara kita tidak kuat dan Islam moderat kita tidak kuat. TNI bagian tak terpisahkan dari perjuangan bangsa dan ulama," kata dia.
Baca juga:
Di depan ulama Jawa Timur, Marsekal Hadi mengaku keturunan kiai
Panglima TNI Marsekal Hadi temui ulama se-Jatim di Malang
Panglima beberkan alasan kirim surat ke DPR minta TNI dilibatkan berantas terorisme
Marsekal Hadi soal Satgaskes ke Papua: Bukan cari panggung pencitraan
Satgas Kesehatan TNI akan prioritaskan penyediaan air bersih di Papua
Marsekal Hadi sebut ada tujuh titik rawan wabah campak di Papua
Panglima TNI ajak santri & pendekar terus jaga persatuan NKRI