Bikin video tolak Ahok, Boby mengaku menyesal dan UI jatuhkan sanksi
Boby Febrik Sedianto telah dipanggil dan dimintai keterangan terkait pernyataannya yang bernada rasis.
Universitas Indonesia bergerak cepat begitu video 'Gema Pembebasan UI Tolak Ahok' beredar luas di media sosial. Pria beralmamater UI bernama Boby Febrik Sedianto itu segera dipanggil dan dimintai keterangan terkait pernyataannya yang bernada rasis.
Boby yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Perawatan itu telah dimintai keterangannya oleh pihak kampus terkait video tersebut. Dia pun menyatakan penyesalannya dan berjanji untuk menyampaikan permohonan maaf atas kata-kata yang disampaikannya.
"Anak ini dikenakan sanksi lisan dan tulisan, dan menyatakan menyesal dan dia juga sudah mengetahui kesalahannya, dan bersedia melakukan permohonan maaf secara terbuka," ujar Media Relations UI Egia Etha Tarigan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/9).
Sanksi lisan dan tulisan yang dijatuhkan kepada Boby karena dianggap telah menimbulkan ketidaknyamanan di dalam kampus. Permintaan maaf itu juga telah disampaikan kepada pihak universitas dan dibubuhi meterai.
"Permintaan maaf itu sudah dibuat dalam surat pernyataan di atas meterai, kini sudah viral. Tidak tahu bagaimana bisa viral, mungkin dari mahasiswa sudah pos ke Twitter. Dari kami sendiri sudah menerima surat tersebut," ungkap Egia.
Sebelumnya, kelompok mahasiswa yang menamakan Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Universitas Indonesia membuat video bertajuk 'Gema Pembebasan UI Tolak Ahok'. Pria bernama Boby Febrik Sedianto ini menolak Ahok karena dianggap sebagai pemimpin zalim yang gagal menyejahterakan warga DKI Jakarta. Dia juga mengucapkan kata-kata rasis di dalamnya.
"Dia tidak becus untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Jakarta, harga melambung tinggi, bahkan kriminalitas di mana-mana," ujar Boby dalam video berdurasi 1 menit 37 detik yang diambil di depan Gedung Rektorat UI, Senin (5/9).
Pihak kampus segera menyatakan video tersebut ilegal dan tidak merepresentasikan sikap Universitas Indonesia dalam menghadapi Pilgub DKI 2017 mendatang. Tak hanya itu, Boby dan rekan-rekannya dilarang mengenakan atribut, logo maupun pernak-pernik kampus dalam sikap politiknya.
Baca juga:
UI: Video Boby cs tolak Ahok ilegal
Berlatar kampus UI, mahasiswa beralmamater kuning serukan tolak Ahok
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.