Bima Arya Desak Operasional KRL Bogor-Jakarta Dihentikan
Salah satu rekomendasinya yakni menghentikan total operasional KRL untuk sementara waktu. Pasalnya, dia masih melihat kepadatan penumpang di Stasiun Bogor, terutama pada pagi hari.
Wali Kota Bogor, Bima Arya memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah pusat, usai adanya tiga orang pengguna KRL Comutterline Bogor-Jakarta terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19).
Salah satu rekomendasinya yakni menghentikan total operasional KRL untuk sementara waktu. Pasalnya, dia masih melihat kepadatan penumpang di Stasiun Bogor, terutama pada pagi hari.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Kapan Ira Wibowo mengikuti lomba lari? 2 Artis berdarah campuran Jerman-Indonesia ini memulai lomba lari sejak matahari baru terbit.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Siapa Kayra Miendra? Kayra Miendra sendiri merupakan anak kedua dari Mieke Amilia hasil pernikahan pertamanya dengan Hendra Wijaya.
-
Ke mana Lala Widy berlibur? 8 Potret Liburan Lala Widy ke Bromo Jadi Sorotan Netizen, Nekat Pakai Tank Top Padahal Cuaca Dingin
-
Siapa Kyra Wahab? Ariyo Wahab jadi sorotan netizen gara-gara anak sulungnya, Kyra Wahab, yang cantik banget dan udah tambah dewasa.
"Jadi opsi pertama yang paling ideal adalah stop operasional KRL total. Lalu memperketat di stasiun hingga mengevaluasi layanan gerbong dan jadwal semaksimal mungkin," kata Bima, Selasa (5/5).
Menurutnya, evaluasi harus dilakukan terlebih saat ini Pemkot Bogor tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus penularan Covid-19.
"Memang sudah berkurang 60 persen. Dari keadaan biasa sampai PSBB, diberlakukan. Tapi, 40 persen sisanya ini adalah orang-orang yang bekerja di sektor yang dikecualikan seperti perbankan, cleaning service, apotek, minimarket dan logistik," jelasnya.
Bima mengungkapkan agar pemilik usaha, memaksimalkan layanan antar jemput bagi perusahaan yang dikecualikan boleh beroperasi selama PSBB di sekitar Jakarta.
"Jadi ada perusahaan, pabrik atau unit ekonomi apapun silakan menyediakan layanan bagi karyawannya. Jadi lebih terkontrol," lanjut Bima.
Dia menjelaskan, berdasarkan kajian epidemiologi, mereka yang terpapar Covid-19 mayoritas dari kerumunan seperti stasiun dan pasar. Dia juha akan menyampaikan rekomendasi ini kepada pemerintah pusat.
"Tidak bisa tidak, harus ada evaluasi kebijakan. Kemarin kita koordinasi di Whatsapp Group 5 kepala daerah. Kita akan bersurat lagi lebih detail memberikan opsi-opsi tadi untuk dibahas oleh kementerian," tegas Bima.
Tes swab yang dilakukan di Stasiun Bogor pada 27 April lalu, menunjukkan bahwa tiga orang dinyatakan positif covid-19 dari 325 penumpang yang diambil spesimennya secara acak.
"Ketiganya laki-laki. Tidak ada yang warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno.
Retno menjelaskan, ketiga penumpang yang terkonfirmasi positif tersebut diketahui bekerja di Jakarta dan kini sudah mendapatkan penanganan oleh masing-masing Dinas Kesehatan domisili mereka (DKI Jakarta dan Sukabumi).
"Mereka setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi sedang melakukan tugas ke Bogor. Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan. Kami sudah memberikan saran untuk segera mendapatkan penanganan," jelasnya.
"Untuk tracing kami serahkan ke Dinkes domisili pasien, tetapi kami Dinkes Kota Bogor juga melakukan tracing untuk menelusuri riwayat kontaknya di sini. Ada tiga yang positif itu berarti ada potensi besar penularan Covid di stasiun, berarti harus di tingkatkan kewaspadaan. Ada sumber potensi penularan," tambahnya.
Retno mengimbau, bagi masyarakat yang benar-benar harus keluar rumah harus tetap memperhatikan protokol PSBB. "Tetap pakai masker, jaga jarak. Kalau tidak penting-penting banget tidak usah keluar rumah. Kalau pakai moda transportasi umum, mempunyai risiko seperti itu yang kita tidak tahu," ujar dia.
"Tiga orang yang positif itu tanpa gejala. Merasa sehat-sehat saja tapi berpotensi menularkan virus itu lebih bahaya karena mereka beraktivitas normal, merasa sehat dan merasa tidak memiliki virus. Kalau dia menularkan ke orang yang rentan yang mempunyai penyakit bawaan, itu akan jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk. Itu yang perlu diwaspadai," katanya.
(mdk/fik)