16 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, Ini Penyebabnya
Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Apa penyebab banjir di Jakarta pada tahun 1960? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.Dikatakan pula salah satu penyebabnya karena lahan kosong yang semakin sedikit karena digunakan untuk perumahan, seiring dengan bertambahnya lahan yang dibangun, maka volume air hujan yang harus ditampung juga meningkat.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
16 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, Ini Penyebabnya
Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat genangan masih terjadi di 16 RT atau 0.052% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta. Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB.
"Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta" kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan. Isnawa menyebut, terdapat 1 RT di Kelurahan Manggarai yang teredam dengan ketinggian 50 centimeter.
"Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung," ujar dia.
Sementara itu, di Jakarta Timur terdapat 15 RT yang terendam air tersebar di lima kelurahan yaitu Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang dan Cililitan.
"Kelurahan Bidara Cina ada 4 RT dengan ketinggian 95 centimeter sampai 100 cm. Kelurahan Kampung Melayu ada 3 RT dengan ketinggian 125 cm. Kelurahan Balekambang ada 1 RT dengan ketinggian 40 centimeter. Kelurahan Cawang ada 5 RT dengan ketinggian 110 centimeter sampai 140 centimeter. Kelurahan Cililitan ada 2 RT dengan ketinggian 100 centimeter," kata Isnawa.
"Penyebab akibat luapan Kali Ciliwung," tambahnya.
Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Selain itu, Isnawa mengatakan BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," tutupnya.