BMKG Prediksi Malam Ini Hingga 3 Hari ke Depan Turun Hujan Sangat Lebat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem terjadi di Tanah Air, termasuk Jakarta dan sekitarnya terjadi mulai malam ini, Rabu (8/1).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem terjadi di Tanah Air, termasuk Jakarta dan sekitarnya terjadi mulai malam ini, Rabu (8/1).
"BMKG mengindikasikan nanti malam, hingga 3 hari ada potensi hujan dengan skala lebat hingga sangat lebat. Tapi apakah akan seperti 1 Januari lalu, kita belum bisa memprediksi. Tapi potensi, ada. Jadi, tanggal 12 itu bukan awalnya. Tapi nanti malam," ujar Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (8/1).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Jakarta pada 12 Januari 2020. Mereka mengimbau warga negaranya agar waspada.
Menurut dia, cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Antara lain, Pulau Jawa bagian barat, Pantura Jawa, Sumatera Selatan bagian timur, Belitung, Kalimantan bagian tengah dan selatan, serta Papua bagian tengah.
Dia mengimbau masyarakat waspada akan potensi banjir. Terutama, lanjut dia yang di badan dan bantaran sungai/laut, serta di daerah rendah.
"Karena volume air sangat tinggi, kalau di bantaran dan badan sungai atau laut takut meluap. Tak hanya itu, yang di dataran rendah juga perlu waspada. Air kan tahunya mengalir ke daratan rendah," kata Mulyono.
Salah satu daerah daratan rendah yang dimaksudnya adalah Jakarta. Dia mengungkapkan, tanah di Jakarta mulai jenuh, sehingga tak mampu menyerap air.
"Di Jakarta juga perlu hati-hati, karena tanahnya sudah mulai jenuh, jadi air kecenderungannya mengalir saja di atas tanah, tidak terserap," ujar Mulyono soal peringatan dini cuaca ekstrem.
BNPB Minta Masyarakat Tak Panik
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo meminta masyarakat tidak panik. Meski dia menyarankan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga.
"Masyarakat khususnya di wilayah Jabodetabek tidak perlu panik. Senada dengan peringatan dini tersebut, kita tetap waspada, siaga dan menyiapkan rencana darurat keluarga. Langkah ini juga perlu diterapkan oleh setiap keluarga di Indonesia, mengingat potensi bahaya bisa terjadi kapan pun dan di mana pun," ujar Agus pada siaran tertulisnya, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Jakarta. Peringatan dini itu menyebut, bakal ada hujan deras yang ekstrem pada 12 Januari 2020.
Kedutaan AS meminta masyarakat untuk waspada akan petir, angin kencang, potensi banjir, mati listrik dan sulitnya mobilisasi di Ibu Kota.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)