BNN layangkan surat panggilan pada Eks Kalapas Nusakambangan
Sitinjak akan dimintai keterangan atas pernyataan Koordinator Kontras soal Fredi Budiman
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso melayangkan surat kepada Eks Kepala Lapas Nusakambangan, Liberty Sitinjak untuk dimintai keterangan atas pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait pengakuan Fredi Budiman. Sitinjak kini menjabat sebagai Kalapas NTB.
"Saya sudah mengirim surat resmi untuk memanggil Sitinjak melalui menteri (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia) tadi. Saya tanda tangan suratnya, ya kita kirim hari ini," ungkap Budi usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/8).
Dengan dikirimnya surat pemanggilan terhadap Sitinjak, Budi berharap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly turut bekerja sama dalam membuktikan pernyataan Haris.
"Saya meminta izin kepada Menkum HAM untuk bisa dihadirkan beliau (Sitinjak), kita klarifikasi sifatnya Ini undangan. Ini kan belum prudential jadi kita undang untuk klarifikasi, katakanlah untuk kejadian pada saat beliau menjabat siapa, di mana dan kapan," papar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ini.
Curhatan tereksekusi mati kasus narkoba, Fredi Budiman kepada Haris Azhar berbuntut panjang. Haris Azhar dilaporkan ke polisi setelah membeberkan pengakuan Fredi soal keterlibatan Polri, BNN dan jenderal bintang dua TNI dalam peredaran narkoba.
Haris dilaporkan pada Selasa (2/8) dengan tuduhan melanggar Undang Undang ITE pasal 27 ayat 3. Dia diduga melakukan pencemaran nama baik tiga institusi negara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi meminta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengusut tuntas dugaan keterlibatan BNN yang terungkap dalam pernyataan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait pengakuan tereksekusi mati Fredi Budiman.
"Seperti tadi kata Presiden, Pak Buwas tidak boleh pilih kasih, tidak boleh ragu untuk menangani itu," kata Budi Waseso usai menemui Presiden di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/8).