Bobol toko emas, maling gasak uang Rp 15 juta daripada emas 2 Kg
"Padahal (uang dan emas) di dalam satu brankas," kata Feri, pemilik toko.
Nasib beruntung masih membayangi Feri (30), pemilik toko emas Cahaya Murni di Jalan Terminal Alang-alang Lebar Kota Palembang. Meski harus kehilangan uang sebesar Rp 15 juta, tapi emas seberat dua kilogram yang disimpan dalam brankas tokonya tidak ikut digondol maling.
Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, aksi pencurian toko emas tersebut terjadi pada Rabu (19/11) dini hari. Sebelum masuk ke toko emas, kawanan pencuri masuk melintasi empat unit ruko sekaligus. Dari ruko yang belum dihuni, pelaku naik hingga bagian dak.
Mereka lalu masuk ke ruko menjual furnitur melalui pintu di bagian dak, yang sebelumnya merusak kunci.
Lalu, mereka merusak dinding di lantai dua menggunakan palu. Setelah dinding dirasa cukup dilintasi, pelaku yang belum diketahui identitasnya ini merangkak melintasi dinding yang sudah dirusak ke toko emas. Di sana, pelaku menuju lantai satu dan merusak brankas dengan mesin las.
Setelah berhasil membuka brankas tersebut, pelaku hanya mengambil uang sebesar Rp 15 juta. Sedangkan perhiasan emas seberat dua kg tidak dibawa kabur, alias masih utuh di tempat semula.
"Saya tahu kejadian ini saat buka toko. Isi toko berantakan dan lemari besi sudah rusak. Uangnya sudah hilang tapi perhiasan emas dua kilo masih ada. Padahal di dalam satu brankas," kata Feri saat melapor ke Mapolsek Sukarami Palembang, Rabu (19/11).
Feri mengatakan, toko emas miliknya memang tidak dipasang CCTV. Sebab, sejak membuka usaha itu delapan tahun silam, tidak pernah mengalami kejadian serupa.
Terkait ruko yang belum dihuni sebagai pintu masuk kawanan pencuri, Feri mengatakan, pintu ruko itu memang tidak dikunci karena masih dalam pengerjaan.
"Selama ini aman-aman saja. Makanya saya tak pernah jaga kalo malam. Saya tidak tahu kalo pencuri bobol dinding dari ruko sebelah," ujarnya.
Kapolsek Sukarami Palembang, Kompol Imam Tarmudi, membenarkan kejadian ini. Dikatakannya, anggota sudah olah TKP dan mengambil sidik jari. "Kita mengamankan barang bukti berupa linggis dan mesin bor," ujarnya.