BPBD: Tidak Ada Korban Jiwa dalam Gempa Magnitudo 6,9 di Kepulauan Mentawai
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur menambahkan, respon masyarakat pesisir pantai terhadap bencana sangat positif, baik itu di Kepulauan Mentawai ataupun di daerah Padang. Saat terjadi gempa, masyarakat segera melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu adanya perintah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) sebut hingga saat ini belum ada mendapat laporan terkait korban jiwa hingga kerusakan berat pascagempa magnitudo 6,9 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4) dini hari.
"Hingga siang ini kita belum ada terima laporan baik itu korban jiwa maupun kerusakan berat akibat guncangan gempa yang terjadi pagi tadi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur dihubungi merdeka.com, Selasa, (25/4).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kenapa banyak orang memuji Gempi? Pengguna internet memberikan pujian kepada Gempi yang memiliki segudang bakat. Dia mampu berakting, bernyanyi, dan ternyata juga menunjukkan kemampuan dalam renang.
"Sejauh ini laporan yang kita terima baru dinding sekolah retak di Muaro Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai. Itupun tidak begitu parah," sambungnya.
Dia menambahkan, respon masyarakat pesisir pantai terhadap bencana sangat positif, baik itu di Kepulauan Mentawai ataupun di daerah Padang. Saat terjadi gempa, masyarakat segera melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu adanya perintah dari instansi terkait.
"Saat ini masyarakat yang mengungsi sudah turun ke rumah masing-masing, baik itu di Kepulauan Mentawai maupun di Kota Padang. Keadaan sudah kembali normal," ujarnya.
Rumainur menerangkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana dan jangan termakan infomasi hoaks. Apabila terjadi gempa segera lakukan evaluasi mandiri.
"Kepada masyarakat jangan mudah termakan hoaks, selalu pantau informasi terbaru situasi bencana yang bersumber dari instansi pemerintah terkaiti,” terangnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menginformasikan gempa terjadi pada pukul 03.00 WIB. Pusat gempa berada 177 kilometer (km) Barat Laut Kepulauan Mentawai, tepatnya pada 0.93 Lintang Selatan, 98.39 Bujur Timur dengan kedalaman 84 km hingga disertai peringatan dini stunami.
Awalnya gempa dinyatakan memiliki magnitudo 7,3. Namun, belakangan data itu diperbarui menjadi magnitudo 6,9. Guncangan tersebut juga terasa kekebeberapa daerah di Sumbar seperti Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang Panjang, Pesisir selatan, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, Solok hingga Bukittinggi.
(mdk/fik)