BRT koridor III beroperasi, Pemkot Semarang siapkan 10 bus
Wali Kota Semarang berniat untuk menurunkan tarif BRT yang tadinya Rp 2.000 menjadi Rp 1.000 guna menarik minat warga.
Pemerintah Kota Semarang tengah menyiapkan 10 armada bus untuk mengoperasikan Bus Rapid Trans (BRT) Semarang mulai 1 November 2014 mendatang. Bila sesuai rencana, BRT koridor III melayani jurusan Pelabuhan Tanjung Emas-Akpol Semarang PP.
Kepala BLU BRT, Bambang Kuntarso mengatakan, pengoperasian awal BRT koridor III akan diresmikan oleh Wali Kota Semarang Hendar Prihadi. Menurut dia, keberadaan BRT koridor III akan melengkapi pelayanan transportasi umum berbasis jalan yang ada di wilayahnya.
"Jadi untuk sekarang kita siapkan 10 bus untuk mendukung pengoperasian BRT koridor III. Setiap bus kira-kira memiliki kapasitas sebanyak 80 penumpang. Ini rencananya akan diresmikan sendiri oleh Wali Kota," ungkap Bambang, di Semarang Jawa Tengah, Selasa (7/10).
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, tarif bus koridor III ini dipastikan lebih murah dari sebelumnya. Bila ketika awal beroperasi, tarif BRT koridor I khusus pelajar masih Rp 2.000/perjalanan, maka pada BRT koridor IV pelajar hanya dikenai tarif Rp 1.000/perjalanan. "Makanya, untuk layanan koridor III kami masih mengkaji besaran tarifnya agar lebih murah," kata Bambang.
Bambang mengklaim, sejauh ini trend kenaikkan BRT di Semarang terbilang cukup bagus. Dengan tarif Rp 2.000 saja, jumlah penumpang pelajar setahun mencapai 2 juta jiwa. Sehingga, dia ingin menggenjot pertumbuhan penumpang sampai 4 juta jiwa.
Bambang berharap, tarif murah yang diberlakukan untuk BRT ini bisa mengalihkan pelajar naik trasportasi umum daripada kendaraan pribadi.
"Setelah menjalankan BRT koridor III di akhir tahun, maka pada 2015 mendatang kami akan menambah dua koridor lagi yakni 5 dan 6 dan tahun berikutnya akan ada dua koridor lagi. Sehingga semua simpul jaringan trasportasi di Semarang bisa terlayani semua," kata Bambang.
Selama ini, Pemkot telah menjalankan tiga koridor BRT yakni BRT koridor I jurusan Mangkang-Penggaron dengan rata-rata load faktor mencapai 80 persen. Koridor ini terbilang sukses karena tren pertumbuhan penumpangnya naik meski dijalankan tanpa subsidi pemerintah.
Sementara BRT koridor II jurusan Terboyo-Terminal Cisemut dan BRT koridor IV jurusan Terminal Cangkiran-Bandara A Yani dengan jumlah armada 19 bus.
Setelah merampungkan proyek jaringan transportasi tahap pertama, Bambang menyebut, tahap berikutnya ialah membangun angkutan feeder.