Bunuh diri, pedagang mainan di Tangerang tabrakkan diri ke KRL
Kereta jurusan Jakarta-Tangerang tersebut langsung menabrak tubuh Wempi hingga terbelah menjadi dua bagian.
Seorang pedagang mainan, Wempi ditemukan tewas oleh warga setelah melakukan aksi menabrakkan diri ke Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang melintas di perlintasan KM 4 PJL 28, Kampung Suka Asih, RT 03/02, Tangerang, Rabu (27/8) pagi.
Menurut keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian, Wempi diduga sengaja bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta. Namun hingga saat ini masih belum diketahui apa penyebab Wempi nekat mengakhiri hidupnya seperti itu.
Udin seorang tukang balon yang juga teman korban berjualan mengatakan, ketika itu Wempi berjalan di pinggir rel. Dia sempat mengingatkan karena ada kereta yang melintas.
"Saya sudah mengingatkan untuk tidak berjalan dipinggiran rel kereta api, tapi dia cuma bilang enggak apa-apa dan tetap melakukannya," katanya.
Baru saja juga Udin selesai mengingatkan Wempi, kereta jurusan Jakarta-Tangerang melintas dan langsung menabrak tubuh Wempi hingga terbelah menjadi dua bagian. Udin yang melihat kejadian tersebut langsung lari ketakutan.
Sementara itu petugas keamanan stasiun kereta Tangerang Kartim mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi adanya kecelakaan kereta dari masinis dipintu perlintasan KM 4 PJL 28, setelah mendapat informasi tersebut dia langsung menuju lokasi kejadian dan menghubungi pihak kepolisian.
"Ada dugaan bunuh diri karena sudah diingatkan sebelumnya oleh tukang balon. Tapi dia malah sengaja nabrakin diri," katanya.
Pihak kepolisian dari Polres Metro Tangerang yang mendatangi lokasi segera melakukan evakuasi terhadap korban. Jenazah Wempi kemudian dibawa ke RSUD Tangerang guna dilakukan autopsi.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Gunawan mengatakan bahwa untuk sementara ini penyebab tewasnya Wempi diduga karena terpeleset dan jatuh ke tengah rel.
"Korban terpeleset dan jatuh, kemudian kereta melintas dan korban tertabrak hingga meninggal dunia," ujarnya.