Buya Syafii Maarif sebut Jokowi banyak beban dan ditekan parpol
"Saya sudah bilang ini harus cepat (diselesaikan), situasi sudah mendidih," kata Buya.
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tim 9 selesai dilakukan. Pimpinan tim ini, Ahmad Syafii Maarif mengatakan Presiden Jokowi terlihat banyak beban mengatasi masalah ini.
"Saya sudah bilang ini harus cepat (diselesaikan), situasi sudah mendidih. Dia banyak bebannya itu," ujar Buya, panggilan Syafii di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/1).
Buya meminta Jokowi mengambil sikap atas penyelesaian kisruh KPK vs Polri. Termasuk apakah meminta calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan mundur karena ditetapkan tersangka oleh KPK.
"Bulan-bulan ini (minta cepatnya). Kami berharap cepat," ujar Buya.
Buya mengatakan Presiden Jokowi memiliki beban dari kepentingan partainya. "(Tekanan) Umumnya dari partai toh, saya enggak usah sebut. Berat ini. Pak Jokowi ini diusung partai tapi bukan tokoh partai. Saran saya dia diusung partai dipilih rakyat itu paling bagus. Yang memilih dia kan rakyat itu yg harus diingat," ungkap Buya.
Tim independen beranggotakan 9 orang. Mereka adalah Syafii Maarif (ketua), Jimly Asshiddiqqie (wakil), Hikmahanto Juwana (sekretaris), Erry Riyana Hardjapamekas, Tumpak Hatorangan Panggabean, Komjen (purn) Oegroseno, Jenderal (purn) Sutanto, Bambang Widodo Umar dan Imam Prasodjo.
Tim ini akan bekerja untuk memberi masukan kepada Presiden Jokowi terkait kisruh antara Polri dengan KPK. Tim ini akan bekerja selama 1 bulan.
Baca juga:
Presiden Jokowi dikirimi bunga 'Selamat atas 100 Hari Kerja'
Survei: Publik pesimistis Jokowi bisa berantas mafia peradilan
FX Rudy ingatkan Jokowi sebagai Presiden RI, bukan presiden parpol
Rencana Jokowi kurangi dividen & suntik modal ke BUMN tak masuk akal
Rapat dengan tim independen, Jokowi sudah teken Keppres-nya?
Geruduk istana, massa tuntut Jokowi selesaikan kisruh KPK vs Polri
Wantimpres sebut Presiden Jokowi sudah punya solusi soal KPK-Polri
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibahas Presiden Jokowi dan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.