Jokowi Jelang Purna Tugas: Biasanya Datang Ramai-Ramai, Begitu Mau Pergi Ditinggal Ramai-Ramai
Meski begitu, Jokowi yakin NasDem yang dipimpin Surya Paloh tidak akan meninggalkannya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres III Partai NasDem di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta, Minggu (26/8) malam. Saat menyampaikan sambutan, Jokowi menyinggung pihak yang meninggalkannya jelang akhir masa jabatan sebagai presiden.
“Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai,” kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi yakin NasDem yang dipimpin Surya Paloh tidak akan meninggalkannya. Dia percaya NasDem konsisten mendukung pemerintahannya sejak awal hingga akhir.
“Saya yakin itu tidak dengan bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem,” ujar Jokowi.
Jokowi Nostalgia Bertemu Surya Paloh
Jokowi mengaku bernostalgia bertemu Surya Paloh dalam Kongres Partai NasDem. Dia merasa rasa dalam hatinya bersama Paloh dan kader NasDem tak pernah berubah.
"Malam ini saya merasa seperti nostalgia kembali. Berdiri di sini berada dalam satu ruangan bersama Bapak Surya Paloh, dengan Bang Surya, dan dengan seluruh kader Partai NasDem dari seluruh Tanah Air Indonesia," ucap Jokowi.
Saat mendengarkan pidato Surya Paloh, Jokowi mengatakan seperti ditarik kembali pada kenangan dulu bekerja sama di pemerintahan. Dia mengatakan, semua yang ada pada Surya Paloh dan NasDem tidak berubah sedikitpun.
"Rasanya, rasanya seperti rasa dulu yang pernah ada. Apalai saat tadi kita mendengarkan Bang Surya berorasi, saya seperti ditarik kembali ke masa lalu. Karena suara, intonasi, pembawaan, dan semangat Bang Surya tidak ada satu pun yang berubah. Rasanya masih sama, di sini juga masih sama," ujar Jokowi.
Dia mengingat kembali Surya Paloh adalah satu-satunya Ketua Umum Partai yang pernah dia payungi. Kejadian itu terjadi 10 tahun silam.
"Setelah saya ingat-ingat, baru satu ketua partai yang selama 10 tahun ini dalam keadaan hujan dipayungi oleh presiden. Hujan deras sekali, saya memayungi Bang Surya. Tapi katanya karena terlalu basah bajunya, beliau agak masuk angin," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi teringat NasDem adalah partai pertama yang mengusungnya sebagai Presiden di Pilpres 2014 lalu. Romantisme itu diulang kembali saat NasDem mengusung Jokowi pada Pilpres 2019.
"Dimulai tahun 2014, saya ingat betul, NasDem adalah partai pertama yang mendeklarasikan saya dalam pencalonan sebagai presiden. Kemudian tahun 2019, NasDem juga kembali mencalonkan saya dengan dukungan tanpa mahar, politik tanpa mahar. Itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di negara kita Indonesia," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
"Terima kasih Bang Surya, Pak Surya Paloh terima kasih. Dan terima kasih juga saya ucapakan untuk Partai NasDem," tutup Jokowi.