Cak Imin: KTT COP26 Jadi Panggung RI Tunjukkan Kontribusi Tangani Perubahan Iklim
Cak Imin memuji sikap Jokowi yang mempertanyakan seberapa besar kontribusi negara maju untuk Indonesia yang telah menunjukkan kontribusi nyata bagi penanggulangan perubahan iklim dunia.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengapresiasi kinerja Jokowi dalam penanggulangan perubahan iklim dunia. Menurut dia, KTT Perubahan Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia menjadi panggung Jokowi untuk menunjukkan kontribusi Indonesia dalam menangani perubahan iklim.
"Pak Jokowi telah membuka mata dunia bahwa Indonesia telah berkontribusi nyata terhadap penanggulangan perubahan iklim. Indonesia di era kepemimpinan Pak Jokowi menunjukkan tren yang cukup positif dalam penanggulangan perubahan iklim global," kata Cak Imin sapaan akrab Muhaimin dalam siaran persnya, Jumat (5/11).
-
Bagaimana cara Jokowi mengatasi perubahan iklim? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pasokan air? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia.
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Kenapa Jokowi mengatakan ancaman perubahan iklim itu nyata? “Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Mengapa Indonesia menagih janji pendanaan negara maju untuk mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? Pada 15th Conference of Parties (COP15) of the UNFCCC di Denmark tahun 2009, Putu mengungkap bahwa negara maju berkomitmen tujuan kolektif memobilisasi 100 miliar dolar per tahun mulai 2020 untuk aksi iklim bagi negara berkembang, yaitu aksi mitigasi terhadap perubahan iklim dan transparansi pelaksanaan. "Sehingga ini memang belum kita mampu mewujudkan. Dan harapannya jika ini tuntutan Indonesia harapannya juga menjadi tuntutan kawasan ASEAN kepada negara-negara yang maju," Putu Supadma Rudana.
Cak Imin memuji sikap Jokowi yang mempertanyakan seberapa besar kontribusi negara maju untuk Indonesia yang telah menunjukkan kontribusi nyata bagi penanggulangan perubahan iklim dunia.
"Kalau Indonesia sudah berbuat cukup signifikan untuk menjaga kelestarian alam untuk kepentingan dunia, sudah seharusnya dunia juga memberikan perhatian khusus pada Indonesia," ujar dia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia di G20 menunjukkan tanda-tanda bahwa dunia segera memberikan bantuan pendanaan dalam penurunan emisi secara global dan mengatasi kerusakan lingkungan hidup.
Indonesia bahkan telah mendapat julukan Climate Super Power. Jika di masa lalu, kata Cak Imin, Indonesia cenderung hanya sebagai objek dari perundingan internasional perubahan iklim, saat ini menjadi subjek. Bahkan penentu bagi perubahan dunia terhadap terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik.
"PKB sebagai partai yang selama ini konsisten dan memberikan perhatian serius pada isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, akan selalu mendukung kinerja nyata Pak Jokowi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi terciptanya lingkungan hijau,” tuturnya.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Solidaritas, kemitraan, kerjasama, kolaborasi global merupakan kunci.
Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus bekontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82% di tahun 2020.
Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600.000 hektare di 2024, terluas di dunia. Indonesia juga telah merehabilitasi 3 juta lahan kritis antara tahun 2010 sampai 2019. Sektor yang semula menyumbang 60% emisi Indonesia akan mencapai carbon net sink, selambatnya tahun 2030.
Baca juga:
WALHI Minta Pemerintah Susun Kebijakan yang Fokus pada Pemulihan Lingkungan
Aksi Teatrikal Suarakan Darurat Iklim Ancam Indonesia
Janji Kosong Pemimpin Dunia Tangani Krisis Iklim dan Ancaman Musnahnya Peradaban
Pertamina Siapkan USD 8,3 Miliar untuk Kembangkan Sektor Energi Bersih
Kejar Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Butuh Dana Besar, Apa Solusinya?