Cak Imin: Pindahkan makam Nabi Muhammad SAW lukai umat Islam
"Barang siapa menziarahiku sesudah wafatku, maka seakan-akan menziarahiku di masa hidupku (Nabi Muhammad SAW)."
Kabar rencana pemindahan makam Nabi Muhammad muncul setelah seorang sarjana Saudi mengajukan draf rancangan pemindahan makam nabi dalam dokumen sepanjang 61 halaman. Akademisi itu bernama Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dari Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University di Riyadh.
Proposal pemindahan makam nabi itu diberikan kepada sejumlah pengawas tempat suci. Dalam dokumen itu disebutkan makam nabi akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi. Sisa-sisa jenazah nabi nantinya akan dikuburkan tanpa nisan atau tanpa identitas.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW yang akan tanpa nisan dan identitas itu melukai umat Islam. Cak Imin mengatakan umat Islam memiliki pegangan kuat pada sabda Rasulullah.
"Pemindahan makam Nabi Muhammad SAW itu melukai umat Islam. Man zarani ba'da wafaati fa ka annama zaraani fi hayaati, artinya barang siapa menziarahiku sesudah wafatku, maka seakan-akan menziarahiku di masa hidupku," kata Cak Imin di Jakarta, Kamis (5/9).
Cak Imin menuturkan DPP PKB bakal bentuk tim yang terdiri dari Kiai dan ulama NU yang akan dikirimkan ke Saudi. Tim akan bertemu dan berkoordinasi dengan ulama Arab Saudi dan pemerintah Saudi untuk verifikasi (tabayyun) terkait pemindahan makam Nabi.
"PKB meminta kepada pemerintah RI untuk melakukan segala upaya diplomasi mencegah upaya pemindahan makam Nabi. Begitu pula dengan pimpinan DPR RI yang menjadi anggota parlemen negara-negara Organisasi Konferensi Islam agar menggalang dukungan penolakan pemindahan makam Nabi," jelas Cak Imin.