Caleg Gerindra Laporkan Penggelembungan Suara, KPU Kota Semarang Sebut Salah Input
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menemukan penyebab dugaan penggelembungan suara yang dilaporkan caleg dari Partai Gerindra. Dari hasil penyelidikan ditemukan kesalahan input data perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menemukan penyebab dugaan penggelembungan suara yang dilaporkan caleg dari Partai Gerindra. Dari hasil penyelidikan ditemukan kesalahan input data perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
"Jadi ada kesalahan data salah input pada salinan DA-1 Semarang Selatan. Sudah kita perbaiki semua dengan membuka DAA-1 plano dan DA-1 Plano," kata Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom, Senin (6/5).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Dia menyebut atas laporan temuan dugaan penggelembungan suara, langsung melakukan penelusuran. Meskipun terjadi salah input namun pihaknya belum menemukan indikasi penggelembungan suara untuk caleg tertentu. Sebab dalam temuan, jumlah suara yang bergeser jumlahnya tidak sampai ratusan.
"Indikasi penggelembungan suara saya kira tidak, hanya salah input saja. Kita punya data, bisa di cek, dan dicocokkan saja," ujarnya.
Terkait kesalahan input data, ia tidak bisa menjelaskan justru itu wewenang Bawaslu. "Itu kewenangan Bawaslu," jelasnya.
Sesuai tupoksi, KPU sudah meluruskan kesalahan saat rapat Pleno Rekapitulasi tingkat Kota sejak 3 Mei 2019 di Gedung Balai Kota lantai 8 ruang Loka Krida dan saat ini proses masih berlangsung untuk Kecamatan Semarang Barat dan Pedurungan.
Sebelumnya caleg pelapor bernama Abdul Madjid melaporkan ke Bawaslu Kota terkait penggelembungan suara pada Pemilu Legislatif. Dalam hal ini, ia merasa dirugikan atas perubahan perolehan suara partai dan antar caleg. Anehnya, ribuan suara berpindah pada caleg separtainya.
Berdasar proses penghitungan suara, rekap lembar C1 di tingkat TPS, sampai ke tingkat Kecamatan di DA-1nya sudah benar. Namun data perhitungan berubah dan terjadi kesalahan pada input salinan DA-1 yang diserahkan ke KPU.
Saat dilakukan penghitungan lebih dari 2.000 suara baik milik caleg maupun Partai gerindra berpindah ke nomor urut tujuh. Dari data menunjukkan salah satu bukti pada lembar DA-1 dengan salinan DA-1 di Kecamatan Semarang Selatan, di mana suara Partai Gerindra di DA-1 sebanyak 1.119 namun saat peng-inputan salinan DA-1 berubah menjadi 212.
Suara caleg nomor tiga pada DA-1 sebanyak 1.326 berubah pada salinan DA-1 menjadi 236, dan DA-1 suara caleg nomor urut tujuh sebanyak 431 berubah pada salinan DA-1 menjadi 2.427.
Dengan temuan dan laporannya yang disertai barang bukti ke Bawaslu Kota Semarang, dia berharap kepada para peserta dan penyelenggara Pemilu agar tidak bermain-main pada situng suara KPU.
Baca juga:
PDIP Kehilangan 3 Kursi DPRD Karawang, Gerindra Bertambah 2
Suara Partai Kecil di Pemilu 2019, 5 Tokoh Populer ini Terancam Gagal ke DPR
Bawaslu Tangsel Minta Satpol PP Copot Baliho Ucapan Selamat Pasangan Capres Cawapres
TNI AD Bantah Babinsa Punya Data Kemenangan Capres
Bantah Hidayat Nur Wahid, Demokrat tak Pernah Nyatakan Prabowo Menang 62%
Tanggapan Seknas Prabowo-Sandi atas Penemuan Ribuan Form C1 di Menteng