Cek gula dan beras, Mensos datangi 2 pusat distributor Bulog Jatim
Cek gula dan beras, Mensos datangi 2 pusat distributor Bulog Jatim. Pengecekan ini untuk memastikan suplai kebutuhan pokok masyarakat lewat program e-Warung aman.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memastikan dua item bantuan pangan nontunai terpenuhi untuk kebutuhan 7.733 e-Warung yang disiapkan empat bank negara (Himbara), yaitu BNI, BTN, BRI dan Mandiri. Dua item bantuan itu adalah beras dan gula.
Ini dikatakan Khofifah usai melakukan pengecekan kebutuhan e-Warung di dua distribution center (DC) Bulog yang ada di Jawa Timur, yaitu Sub Divre V Surabaya Selatan (Mojokerto-Jombang), Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto dan Sub Divre Surabaya Selatan (Surabaya-Sidoarjo), Jalan HR Muhammad Mangundiprojo, Sidoarjo, Minggu (5/2).
"Kenapa tadi saya cek untuk distribution center? Jadi sebetulnya, kalau urusan e-Warung, kita tidak cek gudang Bulog-nya, tapi kita lebih ingin mengetahui detail distribution center yang ada di Bulog," terang Khofifah.
Pertama yang dicek Khofifah di DC Bulog adalah pasokan beras. "Bahwa pasokan beras tidak satu jenis. Jadi ada premium, selain medium. Maka yang dijual di sini (e-Warung) adalah premium. Pastikan juga ada gula dengan HET (harga eceran tertinggi)," katanya.
Harga eceran tertinggi untuk beras premium A seharga Rp 11.500 per kilogramnya, premium C dibandrol Rp 8.000 per kilogram, dan premium B dijual Rp 9 ribu. Sementara untuk gula, dijual Rp 12.300 per kilogram.
"Kemudian ada gula. Itu yang saya pastikan. Dua item ini di distribution center-nya Bulog, harus dipastikan itu cukup," ucapnya.
Selain memastikan pasokan pangan, Mensos juga melakukan pengecekan e-Warung di Jalan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.
Di e-Warung, Khofifah ingin memastikan para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial sudah bisa mencairkan anggaran yang ditransfer pemerintah melalui BNI.
"Saya ingin memastikan proses berjalan. Di e-Warung ini, dulu ketika peluncuran saya datang. Itu adalah top up dari BNI. Kemudian, APBN ini kan baru cair Januari. 23 Januari dari KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) anggarannya sudah ditransfer ke BNI," sambungnya.
Dari BNI, maksimal 30 hari pascatransfer, atau per 23 Febuari mendatang, anggaran tersebut sudah harus cair. "Maka saya ingin cek, bahwa dari BNI maksimal 30 hari setelah di-transfer, maksimal 23 Febuari, ini sudah harus cair, tetapi di Mojokerto ini BNI sudah bisa mencairkan, seminggu setelah dana di-transfer," paparnya.
Pencairan anggaran tersebut, masih kata Khofifah, berlaku bagi seluruh e-Warung, agen berbasis toko sembako atau RPK (Rumah Pangan Kita) berbasis agen, yang hari ini jumlahnya sudah 7.733 unit. "Sesungguhnya (e-Warung se-Indonesia) sudah siap mencairkan konversi subsidi pangan menjadi bantuan pangan," katanya.
Maka masyarakat bisa menentukan bahan pangan yang dibeli. "Mereka butuhnya gulu, beli gula. Mereka butuhnya beras, beli beras. Mereka bisa beli beras, gula, juga minyak goreng, bahkan tepung."
"Nah, sisa yang ada di saldo, mereka bisa belanjakan. Apakah besok, apakah minggu depan atau bahkan juga bulan depan. Jadi top up oleh pemerintah ke masing-masing penerima Rp 110 ribu per bulan, kalau tidak habis, mereka bisa belanjakan bulan depan. Itu akan terakumulasi tidak akan hangus," terangnya.