Cerita Ahok saat tragedi Mei '98
Ahok dipesankan oleh ayahnya untuk tidak meninggalkan Indonesia. Sebab, ayahnya meramal Ahok akan menjadi orang besar.
Kengerian tragedi 98 masih dirasakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok hingga kini. Apalagi saat itu, istrinya, Veronica Tan sedang hamil lima bulan.
Ahok mengatakan, sangat Jakarta memanas istrinya mengajaknya untuk pergi ke luar negeri. Sebab, istrinya sangat takut dengan kondisi yang bisa berdampak pada kondisi sang bayi.
-
Kenapa Tragedi Semanggi 1 terjadi? Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap agenda dan pelaksanaan Sidang Istimewa MPR yang menunjuk B.J Habibie sebagai presiden menggantikan penguasa Orde Baru.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Apa yang terjadi di Tragedi Semanggi 1? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Kapan Wanda Hamidah terlibat dalam kerusuhan Mei 1998? Wanda juga termasuk mahasiswi yang ikutan terjun ke lapangan saat Kerusuhan Mei 1998.
-
Apa yang terjadi pada tanggal 11 Mei 1997? Pada 11 Mei 1997, Deep Blue, yang dikembangkan oleh IBM, berhasil memenangkan pertandingan melawan Garry Kasparov, dan mencatatkan sejarah sebagai komputer pertama yang mengalahkan juara dunia catur.
Namun, Ahok dipesankan oleh ayahnya untuk tidak meninggalkan Indonesia. Sebab, ayahnya meramal Ahok akan menjadi orang besar yang dibutuhkan rakyat Indonesia.
"Akhirnya, saya putuskan untuk tidak mengungsi dan saya putuskan untuk tidak keluar dari Indonesia. Pokoknya pertahankan sampai titik darah penghabisan, karena yang harusnya keluar itu mereka yang tukang rusuh," kata Ahok , dalam peringatan tragedi Mei 1998 bersama Komnas Perempuan, di Balaikota, Minggu (19/5).
Ahok menjadi saksi penjarahan dan pembakaran pusat perbelanjaan terbesar di Karawaci, Tangerang. Saat itu dirinya berada di jalan daerah karawaci bersama istri dan hendak pulang ke rumahnya di Pluit.
Meski kondisi carut marut, Ahok memberanikan diri pulang. Di sepanjang jalan itulah Ahok melihat aksi bakar ban di mana-mana, pembakaran mobil, toko, dan sebagainya. Lebih ngerinya lagi, toko-toko yang dijarah dan dibakar itu rata-rata milik etnis Tionghoa.
Melihat hal itu, Ahok sempat berpikir pasrah, ikhlas jika dirinya dan keluarganya menjadi sasaran. Untungnya, mobil Ahok tidak menjadi korban pembakaran. Dia beserta istri, pulang dengan selamat. Kini ketika sang bayi lahir, Ahok beri nama Nicholas Sean yang memiliki arti "memenangkan hati rakyat".
Ahok pun mengambil hikmah atas peristiwa tersebut. Pesan ayahnya dulu menjadi bukti saat ini.
"Yang penting sekarang, menangkan hati rakyat dan tidak membedakan SARA. Jangan sampai peristiwa 1998 ini terjadi lagi. Kalau kita lupa, pasti peristiwa itu akan terulang lagi," kata Basuki.
(mdk/ren)