Cerita Gubernur Bali dan Jawa Tengah Siap Siaga Hadapi Bencana
Wilayah berpotensi tsunami juga sudah dipasang sirine di beberapa titik.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pengembangan sistem penanganan bencana sesuai dengan visi pembangunan di Pulau Dewata 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'. Wilayah berpotensi tsunami juga sudah dipasang sirine di beberapa titik.
"Kejadian-kejadian berpotensi kami alami di Bali, yaitu kemungkinan terjadinya tsunami sehingga di sejumlah titik menempatkan sirine di sejumlah wilayah di Provinsi Bali," ujar Koster dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2021 digelar secara virtual, Rabu (11/3).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa saja destinasi wisata alam yang ditawarkan Jakarta? Nggak hanya punya deretan gedung tinggi menjulang saja, Jakarta juga menyimpan destinasi wisata dengan keindahan alam penuh pesona. Apa saja? Destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam pertama di Jakarta adalah Kepulauan Seribu. Yup, kepulauan seribu merupakan wisata bahari andalan kota Jakarta dengan gugusan pulau dan pantai pasir putih yang akan memanjakan mata wisatawan.
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
"Kami juga tempatkan titik-titik untuk evakuasi sementara agar bisa ditangani secara cepat," tambahnya.
Tidak hanya itu, latihan simulasi mitigasi bencana juga rutin dilakukan yang berkaitan dengan penanganan bencana setiap tanggal 26. "Kami melakukan simulasi latihan secara rutin yang berkaitan dengan penanganan bencana setiap tanggal 26", ujarnya.
Dalam antisipasi dini penanggulangan bencana, Koster menyebut Bali memiliki kearifan lokal sendiri dalam penanganan bencana. Seperti penggunaan alat tradisional dan gotong royong bersama-sama bertindak cepat terhadap bencana yang hendak terjadi
"Bali sendiri juga memiliki kearifan lokal. Kalau terjadi bencana, krama desa adat akan membunyikan kentongannya, yaitu yang dinamakan Kulkul yang merupakan tools peringatan dini secara tradisional di Bali dalam menggerakan masyarakat agar segera bertindak cepat secara bergotong royong," jelasnya.
Upaya serupa juga dilakukan pemerintah Bali dalam menangani pandemi Covid-19. "Seperti yang kami alami sekarang, yaitu bencana non-alam pandemi Covid-19", timpalnya.
Selain adanya tanggap bencana yang sudah dicanangkan pemerintah Provinsi Bali, para pelaku usaha di Bali juga harus melaksanakan kesiapsiagaan bencana.
"Kemudian, Bali juga sebagai destinasi wisata, mempersyaratkan sejumlah hotel dan restoran, rumah sakit serta museum untuk melaksanakan kesiapsiagaan bencana di tempat usahanya masing-masing. Hal ini juga sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan," tandasnya.
Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan pengalaman ia ketika baru saja dilantik yang berbarengan dengan disahkannya Undang-Undang Penanggulangan Bencana.
"Pada awal undang-undang tentang penanggulangan ini di-launching, dan kemudian saya menjadi gubernur, pada saat itu saya dikasih kado pertama adalah bencana. Setelah saya dilantik beberapa bulan kemudian banjir luar biasa di Kudus dan kemudian inilah yang memotong jalur ekonomi," ujarnya.
Pada saat terjun ke lapangan dia melihat cara pengelolaan fasilitas di lapangan masih standar. Setelah mempelajari masalah-masalah yang ada, Ganjar akhirnya membuat ide-ide baru dalam menangani kasus tersebut.
"Dari pengalaman itu lah kita kumpulkan dalam membuat mitra, kita ajak forum pengurangan risiko bencana, pelatihan kita dorong, ketika turun ke lapangan kita bareng-bareng, kemudian saya bagikan nomor saya bahkan tim paling depan sekalipun" tuturnya.
Menurutnya, pola itu yang digunakan di Jawa Tengah agar memudahkan dalam berkomunikasi. Tidak hanya itu seluruh anggota juga diajari pelatihan dengan TNI, Polri, Basarnas, serta Kementerian Sosial.
"Di situlah kami menggelinding dengan cara yang baik. Dengan membangkitkan kepercayaan itu, maka awareness kita munculkan kemudian kecanggihan-kecanggihannya dimasukan," tutur Ganjar.
Kemudian Ganjar mencari orang-orang yang ingin bekerja menolong orang. Memiliki niat yang nekat, kemudian dikumpulkan, lalu dilatih dan diberi akses dengan nomor teleponnya yang membuat masyarakat semangat.
"Usai berdiskusi dengan BNPB kita dibantu dari mulai peralatan, pelatihan, hubungannya dekat dan membuat secara psikologis meningkatkan kepercayaan. Untuk praktikumnya, kita lakukan di seluruh Kabupaten Kota bahkan di berbagai daerah daerah yang rawan bencana," tutupnya.
Reporter Magang: Anastasya