Cerita histeris penumpang Lion Air saat tergelincir di Pontianak
Ketika sudah mencapai landasan kecepatan pesawat tidak berkurang malah tetap melaju kencang di Bandara Supadio.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 716 mengalami kecelakaan saat mendarat di landasan Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat. Pesawat yang membawa 167 penumpang itu tergelincir, Kamis (1/11).
Awalnya, pesawat itu mendarat normal. Tetapi, ketika sudah mencapai landasan kecepatan pesawat tidak berkurang malah tetap melaju kencang.
"Kondisi moncong pesawat jadi masuk ke landasan, bukan berada di ujung landasan. Karena saat tergelincir dan menyentuh tanah di ujung landasan, pesawat tersebut kontan berbalik arah dengan sendirinya," kata Teguh, salah seorang penumpang Lion Air seperti dilansir dari antara, Jumat (2/11).
Teguh menuturkan, saat akan melakukan pendaratan tidak ada kejadian yang janggal. Seperti biasa, katanya, sekitar 25 menit sebelumnya pilot menyampaikan bahwa pesawat akan mendarat dan kondisi cuaca di Supadio dalam keadaan cerah. "Saat mendarat kondisi cuaca mulai hujan," tuturnya.
Teguh mengatakan, perasaannya mulai tidak enak ketika pesawat terus melaju meski posisinya sudah berada lebih dari setengah panjang landasan. "Kebetulan saya duduk di samping jendela, jadi bisa melihat kondisi di luar. Saat ban pesawat menyentuh landasan semuanya berjalan normal, namun, ketika pesawat berada setengah dari panjang landasan, kecepatan tidak berkurang dan perasaan saya sudah bisa memperkirakan bahwa pesawat ini akan amblas," katanya.
Dia menambahkan, saat menyadari pesawat tersebut tergelincir, seluruh penumpang berteriak panik. Mereka khawatir kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada pesawat tersebut. "Untungnya tidak terjadi apa-apa, dan tidak ada yang luka. Hanya saja bisa dipastikan penumpang mengalami shock," katanya.
Penumpang sempat panik sambil menunggu instruksi lanjutan dari pramugari dan pilot. Mereka baru keluar dari pesawat sekitar 10 menit.
"Awalnya penumpang turun dengan menggunakan tangga tanpa atap dari pesawat sambil menunggu tangga yang biasa dipakai saat kondisi normal. Ada beberapa penumpang yang membawa anak kecil," tuturnya.
Dia memaparkan, untuk proses evakuasi penumpang di awal sempat lambat dan lalu berlangsung lancar. Setelah sampai di bawah, penumpang kemudian dijemput dengan menggunakan bus bandara.
"Kami kemudian dibawa ke ruang kedatangan dan tidak diperbolehkan keluar sampai menunggu instruksi berikutnya," kata Teguh.
Pesawat tersebut berangkat dari Jakarta pukul 18.30 WIB, dan tiba di Supadio Pontianak pukul 19.45 WIB. Jumlah penumpang sekitar 167 orang, empat diantaranya anak-anak dan dua bayi.