Cerita Pura Langgar menurut Ida I Dewa Oka Widiarsana
Orang yang mengaku sebagai Ida I Dewa Oka Widiarsana menyebut bila Pura Langgar adalah harmonisasi Islam dan Hindu.
Cerita soal sejarah dan keberadaan Pura Langgar yang menjadi simbol harmonisasi umat Hindu dan Islam di Bangli, Bali ternyata tidak demikian adanya. Pura ini tidak pernah dijadikan tempat salah Jumat oleh umat Islam.
Penjelasan itu disampikan langsung oleh Ida I Dewa Oka Widiarsana selaku penglingsir Puri Agung Bunutin, Bangli yang juga Ketua Umum Pasemetonan Ageng Dalem Blambangan (PADB).
"Bahkan hingga kini, belum ditemukannya bukti bahwa Pura Langgar sebagai cikal bakal penyebaran agama Islam di Bali. Tidak benar kalau pura Langgar awalnya sebuah musala, dari dulu bentuk Pura berdasarkan ukuran tinggi dan luasnya masih tetap sama sampai sekarang," ujar Ida I Dewa Oka Widiarsana kepada wartawan merdeka.com, Jumat (10/4).
Dikatakan Ida I Dewa Oka Widiarsana, bahwa tidak benar di dalam pura Langgar dimakamkan Ida Mas Wilis Blambangan dan disebutkan sebagai cikal bakal adanya agama Islam di Bali. Menurut Ida, hal ini sangat tidak sesuai dengan babad/Prasasti ataupun prasasti yang diyakini oleh Penglingsir (tetua) Puri Agung Bunutin maupun masyarakat sekitar Pura Langgar.
Dikatakan juga bahwa tidak benar kalau di dalam Pura terdapat kubah sebagaimana dimaksudkan yang biasa dijumpai pada tempat ibadah umat Islam. Mengenai pantangan sesajen, ketika melakukan upacara tidak diperbolehkan haturkan sesajen berupa daging Babi, diperbolehkan hanya sesajen daging ayam dan itik.
Demikian bentuk klarifikasi yang disampaikan Ida I Dewa Oka Widiarsana, disertai Dewa Made Sugiartha (Sektum PADB Pusat), Ida I Dewa Gede Oka Nurjaya (Kelian Pura Langgar), AA Putra Suarsana Willys dan AA Gede Wiadnya selaku seksi Upacara di Pura Langgar.
Sebelumnya dalam berita Pura Langgar, merdeka.com telah mewawancarai pihak yang mengaku sebagai Ida I Dewa Oka Widiarsana. Orang yang mengaku sebagai Ida I Dewa Oka Widiarsana itu menyebut bila Pura Langgar adalah bentuk harmonisasi Islam dan Hindu di Bali. Tetapi orang tersebut ternyata bukan Ida I Dewa Oka Widiarsana.
"Saya juga minta supaya orang yang mengaku saya itu diusut, karena ini jelas merugikan, meresahkan sertai melukai perasaan ribuan warga 'Semeton Ageng Dalem Blambangan (PADB)' di Tanah Air dan Keluarga besar Puri Agung Bunutin di Bangli," imbuh Ida I Dewa Oka Widiarsana.