Cerita Rohman pedagang nasi goreng langganan keluarga Jokowi
Cerita Rohman pedagang nasi goreng langganan keluarga Jokowi. Rohman mengaku, Jokowi sering memesan nasi goreng dan mi goreng. Sementara kedua anaknya memesan mi rebus.
Presiden Joko Widodo menyuguhkan nasi goreng dan satai ayam kaki lima untuk makan siang menteri dan kepala lembaga negara, dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1).
Sejumlah menteri terlihat memesan nasi goreng layaknya sedang di pinggir jalan. Gerobak nasi goreng memang dipersiapkan di pinggir Istana Kepresidenan Bogor atau dekat dengan Ruang Garuda tempat sidang kabinet paripurna dilangsungkan. Terlihat ada sekitar empat sampai lima gerobak nasi goreng yang disediakan Jokowi untuk jajaran kabinetnya.
Seorang penjual nasi goreng, Rohman mengaku Presiden Jokowi dan keluarga sering memesan nasi goreng buatannya. Bahkan, Senin (2/1) lalu dia mengungkapkan pernah dipanggil ke Istana Kepresidenan Bogor untuk membuatkan makan siang Jokowi dan keluarga. Kala itu, Jokowi menghampirinya langsung untuk memesan.
"Ini sudah siap dipesan Pak?" kata Rohman menirukan ucapan Jokowi kepadanya.
Mendengar pertanyaan dari Jokowi tersebut, pria 49 tahun ini langsung bertanya ke Presiden apa makanan yang ingin dipesan. Jokowi kala itu, memesan mi goreng. Sementara, kedua anaknya, yakni Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep memesan mi rebus.
"Saya senang bisa bertemu langsung dengan Presiden," kata Pria asal Pemalang ini.
Rohman mengungkapkan untuk hari ini, dirinya tak dapat menutup rasa senangnya ketika diminta menyuguhkan jualannya untuk para menteri, wartawan dan ajudan menteri. Sebab, jualannya dibeli secara 'borongan'. Biasanya jualannya tersebut baru habis saat tengah malam.
Rohman biasanya berjualan di Rumah Sakit Salak, Kota Bogor. Terlebih, pada hari biasa, ia menyebut jualannya hanya laku 60-70 porsi. Namun, ketika di Istana Kepresidenan Bogor mampu menghabiskan 100 porsi nasi goreng, mi dan juga kwetiaw.
"Nasi, mi, kwetiaw habis 100 porsi. Kalau pas ramai sehari-hari habis 80 porsi, rata-rata 60-70 porsi dalam semalam. Per porsi Rp 12 ribu," ujarnya.
Rohman menambahkan, Presiden Jokowi sering memesan nasi goreng maupun mi kepadanya. Namun, makanan untuk Jokowi dan keluarga dipesankan oleh staf Istana Kepresidenan Bogor.
"Sebenarnya Pak Jokowi dan anak-anaknya sering pesan, tapi disuruh orang lain," ujarnya.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kapan Presiden Jokowi meninjau ladang jagung di food estate Keerom? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kenapa Presiden Jokowi melarang Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Zulhas menyebut, Presiden Jokowi enggan jika Kaesang maju dalam pilgub Jakarta."Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Baca juga:
Unik, Jokowi suguhkan nasi goreng gerobak buat menteri di Istana
Sejumlah menteri ketagihan makan nasi goreng langganan Jokowi
Politikus PDIP tak masalah Gerindra masuk ke kabinet Jokowi
Sudirman Said: Korupsi teratasi jika Jokowi dikelilingi orang bersih
Jokowi minta menteri kerja mati-matian, fokus pemerataan di 2017