Cerita sedih ibu Kapten Dwi saksikan langsung pesawat T50i jatuh
Sehari sebelumnya, Dwi bahkan sempat mengajak bapaknya, Suciono, untuk naik pesawat yang akan digunakan untuk atraksi.
Bonirah, ibu Kapten Dwi Cahyadi yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Golden Eagle saat atraksi di Yogyakarta, tak berhenti menangis menyambut kedatangan jenazah anaknya saat tiba di rumah duka. Bonirah tampak syok atas kepergian anaknya karena saat kecelakaan terjadi dirinya dan sanak keluarga lainnya menyaksikan langsung.
"Tadi kami nonton atraksi, tapi ada musibah seperti itu, kami sekeluarga merasa kehilangan. Dwi itu anak yang baik," katanya kepada wartawan, Minggu (20/12).
Sehari sebelumnya, Dwi bahkan sempat mengajak bapaknya, Suciono, untuk naik pesawat yang akan digunakan untuk atraksi.
"Enggak ada firasat. Bapaknya sempat diajak naik, tapi takut. Sebelum mulai atraksi tadi Dwi berdoa, kami sekeluarga juga mendoakan," ungkapnya.
Dwi meninggalkan dua anak laki-laki dan seorang istri berama Dwi Wanita Ambarsari. Sementara kedua anaknya bernama Ega berusia 5 tahun dan Ian 2,5 tahun.
Semula jenazah Dwi akan dikebumikan di dekat rumahnya di Sambilegi, Maguwo, Sleman. Warga bahkan sudah menggali liang lahat untuk jenazah. Namun atas permintaan istri, jenazah Dwi akan dimakamkan besok pagi di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara pukul 10.00 WIB.
Saat ini jenazah sedang disalatkan. Ratusan pelayat bergantian datang. Jenazah Dwi sendiri disimpan dalam peti dengan dibungkus bendera merah putih.