Cerita Yuspin yang Dikira Tewas Tersambar Kereta Ternyata Sedang Santai di Rumah
Yuspin mengaku dirinya pernah kehilangan data-data pribadi, termasuk KTP dan lain-lain. Data-data itu dipakai untuk melamar kerja. Tas yang berisi data-data itu hilang sekitar 2 bulan lalu.
Suasana fitri usai lebaran di rumah Yuspin (33) warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukowono, Jember, mendadak heboh. Anggota Polsek Sukowono bersama Ketua RT dan warga berdatangan ke rumahnya. Yuspin bertanya-tanya heran, apa yang sebenarnya terjadi, mengapa banyak orang datang ke rumahnya.
Usai membuka ponsel, semuanya terungkap. Ditemukan jasad di areal persawahan di wilayah Kelurahan Sempusari, Keliwates, yang di dalam tasnya terdapat identitas atas nama Yuspin.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta berlangsung? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Apa yang diresmikan oleh Mayjen Kunto di Baleendah, Bandung? Mayjen Kunto meresmikan acara bertajuk 'warung amal', sebuah bazar di mana masyarakat dapat memperoleh sembako seperlunya dengan pembayaran sesuai kemampuan mereka sendiri.
Tetangga dan para sahabatnya ingin mengecek kebenaran temuan tersebut. Sebab, penemuan jasad pemuda tidak dikenal itu sudah viral di media sosial.
"Saya aman, pak. Saya di rumah, ini ramai saya dikira mati," tutur Yuspin, Selasa (11/6/2019).
Yuspin mengaku dirinya pernah kehilangan data-data pribadi, termasuk KTP dan lain-lain. Data-data itu dipakai untuk melamar kerja. Tas yang berisi data-data itu hilang sekitar 2 bulan lalu.
"Mungkin orang itu yang menemukan data saya," katanya.
Usai menyambangi rumah Yuspin, anggota Polsek Kaliwates masih terus menyelidiki dan mencari tahu penemuan jasad tanpa identitas itu.
Sebelumnya, sejumlah warga Sempusari digemparkan dengan penemuan seorang pemuda dengan posisi telentang, Selasa sekitar pukul 09.30 WIB. Korban berjenis kelamin laki-laki, umur diperkirakan 20 tahun. Korban memakai kaos dan celana panjang warna gelap.
Kapolsek Kaliwates, Kompol Supadi menjelaskan, baru mendapat laporan atau informasi perihal penemuan jasad tidak dikenal itu sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah menerima laporan itu, pihaknya langsung menuju TKP.
Di samping jasad itu ditemukan tas warna hitam dan setelah dibuka ada identitas Yuspin. Setelah melakukan oleh TKP, pihaknya langsung mengevakuasi korban ke RSD Dokter Subandi Jember, untuk divisum dan diotopsi, untuk memastikan penyebab kematian korban.
Polisi menduga korban meninggal dunia karena terserempet kereta api. Sebab, sekitar pukul 01.30 WIB, ada saksi yang melihat korban sedang duduk di sekitar lokasi tersebut. Saksi juga mengenali korban berasal dari Kraton.
"Kami sudah menghubungi Polsek Tempurejo," ucap Supadi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tempurejo, Ipda Sholekan Arif saat dikonfirmasi Liputan6.com membenarkan, bahwa jasad pemuda tersebut adalah warganya.
"Korban bernama Ahmad sururil Huda (18), warga dusun Kraton RT 01/03 Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo," tutur Sholekan Arif.
Baca juga:
Cerita Aswati Melahirkan di Kapal Laut dan Anaknya Diberi Nama Ramadan Nur Jetliner
Ericko dan Munhari Nekad Mudik Jakarta-Yogya Naik Sepeda
Mengenal Davi, 'putra duyung' dari Brasil
Batang Jati usia ratusan tahun ditemukan di Sleman, sempat ditawar Rp 160 juta
Penemuan serbuk emas bikin heboh warga Kolaka, berharap bawa rezeki
Tidur di rumah, Sarno kaget saat bangun ada di tebing setinggi 100 m