Cocokkan data korban ledakan gudang petasan, RS Polri buka posko DVI
Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polda Metro Kombes Pol Umar Shahab mengatakan pihaknya akan melakukan identifikasi kepada jenazah korban ledakan di gudang petasan Kosambi, Tangerang. Menurutnya, total korban yang tewas dalam ledakan dahsyat tersebut sebanyak 46 orang.
Kepala Bidang Dokter Kesehatan Polda Metro Kombes Pol Umar Shahab mengatakan pihaknya akan melakukan identifikasi kepada jenazah korban ledakan di gudang petasan Kosambi, Tangerang. Menurutnya, total korban yang tewas dalam ledakan dahsyat tersebut sebanyak 46 orang.
"Ada 46 (korban) untuk kita lakukan identifikasi. Masih ada tujuh kantong jenazah di TKP dalam perjalanan untuk dibawa ke sini. Jadi total ada 46 (korban meninggal dunia), di sini 39 (jenazah), nanti nyusul 7 (jenazah). Mudah-mudahan tidak ada korban lagi, yang 7 (jenazah) sudah perjalanan," katanya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10).
Dia mengatakan, ahli forensik Polri akan mengidentifikasi data fisik khas korban sebelum meninggal, seperti barang bawaan, tanda lahir, bekas luka, tato, foto diri, berat tinggi badan, atau biasa disebut antemortem. Setelah itu, dicocokkan dengan postmortem atau pasca identifikasi.
"Berapa lama mengidentifikasi tergantung data korban. Data antemortem itu keluarga. Kalau postmortem itu langsung kita kerjakan hasilnya kita cocokkan," tutur Umar.
Sementara, RS Polri menyediakan posko DVI (Disaster Victim Identification) untuk mencocokkan data korban. Posko itu dibuka selama 24 jam. Bagi pihak keluarga korban yang ingin mencari tahu bisa datang ke lokasi tersebut.
"Ada posko DVI, ada DVI disini Kita lakukan. Semua yang merasa kehilangan dipersilakan membawa data gigi geligi korban kalau ada. Kalau tidak ada, kemungkinan karena sudah gosong susah untuk mencari sidik jarinya," lanjut Umar.
"Jadi cuma membawa identitas jenis kelamin dan keluarga sedarah, bisa anak atau orang tua. Supaya kita ambil DNA. Proses DNA paling cepat bisa satu minggu," tutupnya.