Datangi Polres Bekasi Kota, pelapor Kaesang enggan temui penyidik
Datangi Polres Bekasi Kota, pelapor Kaesang enggan temui penyidik. Sebelumnya, Hidayat menegaskan kinerja kepolisian amburadul menyusul dihentikannya penyelidikan terkait pelaporannya.
Muhammad Hidayat Simanjutak mendatangi Mapolres Bekasi Kota guna mengonfirmasi terkait pelaporannya terhadap Kaesang Pangarep. Seharusnya, ia hari ini menjalani pemeriksaan di Subdit Kamneg Ditreskrimum Polres Bekasi Kota.
Namun, lantaran Wakapolri menegaskan sudah menghentikan kasus tersebut, Hidayat pun tidak menemui penyidik. Ia menganggap surat panggilan pemeriksaan terhadapnya sudah hangus.
"Surat panggilan hangus," ujarnya di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (7/7).
"Jadwalnya jam sembilan pagi ini, kalau saya datang, artinya saya membodohi diri saya sendiri," tambahnya.
Lalu, apa maksud kedatangan Hidayat ke Mapolres Bekasi Kota?
Kepada wartawan, Hidayat mengungkapkan hanya ingin mengonfirmasi terkait pelaporannya ke bagian terkait. Dalam hal ini, Hidayat menemui Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing.
"Saya minta kepastian hukum kepada pimpinan tertinggi di sini, yaitu Kapolres. Melalui Kasubag Humas menyatakan bahwa kasus sudah ditutup."
Seiring dihentikannya pelaporan Hidayat ke Kaesang, ia menilai hal itu menjatuhkan kredibilitasnya sebagai pelapor.
"Ini menjatuhkan kredibilitas saya sebagai seorang pelapor," tegasnya.
Sementara itu, Kompol Erna sendiri enggan memberikan keterangan terkait pertemuannya dengan Hidayat.
"Nanti nunggu Pak Kapolres saja," singkatnya.
Sebelumnya, Hidayat menegaskan kinerja kepolisian amburadul menyusul dihentikannya penyelidikan terkait pelaporannya.
"Indikatornya jelas, bahwa seorang pejabat tinggi Polri, Jenderal bintang tiga, membuat pernyataan kepada publik, bahwa kasus Kaesang anak Jokowi itu ditutup," ujarnya.
Padahal, kata dia, laporannya terkait ujaran kebencian kepada anak Presiden belum berjalan. "Pelapor aja belum dimintai keterangan, tapi sudah bilang ditutup, maksudnya apa?" ujarnya.
Baca juga:
Kasus dihentikan, pelapor Kaesang tuding kinerja polisi amburadul
Sosok pelapor Kaesang diduga suka peras pejabat pakai laporan polisi
Hidayat banyak laporkan pejabat diduga untuk lakukan pemerasan
Bikin gaduh, pelapor anak Jokowi bakal diproses hukum kembali
Polisi nilai ucapan Kaesang 'dasar ndeso' bukan ujaran kebencian
-
Siapa saja anak buah Jokowi yang minta anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Apa saja yang diminta oleh anak buah Jokowi? Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Kapan anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Permintaan tambahan anggaran dari anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini dinilai akan membebani anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Apalagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, perekonomian tahun depan tidak menentu dan mempengaruhi pendapatan negara.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.