Dedi Mulyadi ingin lansia kurang mampu di Jabar punya asuransi hari tua
Dedi Mulyadi ingin lansia kurang mampu di Jabar punya asuransi hari tua. Dedi Mulyadi mengungkapkan seharusnya warga lanjut usia di Jawa Barat memiliki asuransi hari tua. Ia meyakini anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat digunakan untuk mewujudkan program tersebut.
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi warga di Kampung Cibeber RT 01/04, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Di sana, dia bertemu dengan pasangan lansia Eman (60) dan Samih (44).
Samih sebagai istri Eman sudah tujuh tahun tidak mampu berjalan akibat berat badan yang kian hari kian bertambah. Akibatnya, dia harus menggunakan tongkat untuk berjalan.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Kenapa Dedi Mulyadi menggemukkan Sapi Bargola? Dedi mengaku akan mengkurbankan sapi Bargola di hari raya Iduladha pekan depan.
-
Dimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dedi menggemukkan sendiri sapi tersebut di peternakan pribadinya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
"Ini tuh sudah tujuh tahun Pak. Sehari-hari, ya begini ini, jalan pun pakai tongkat," kata Eman, Kamis (1/3),
Meski begitu, kepada Dedi Mulyadi, Eman menceritakan bahwa dirinya hidup bahagia walaupun harus banting tulang. Selain ia sibuk sebagai kuli bongkar muat pasir di wilayah proyek Cikarang, dirinya pun harus merawat sang istri.
"Kalau kerja, bongkar pasir, itu dua kali sehari, kalau ada order. Lumayan dapat Rp50 untuk dua kali bongkar. Jadi, kami berdua masih ada biaya makan sehari-hari," ujarnya.
Hingga saat ini, kondisi istri yang tidak dapat melayani Eman tidak membuatnya berpindah ke lain hati. Eman mengaku masih sangat mencintai istrinya tersebut. "Iya tentu masih cinta pak, kami bahagia," singkatnya.
Mendengar kisah tersebut, Dedi Mulyadi mengungkapkan seharusnya warga lanjut usia di Jawa Barat memiliki asuransi hari tua. Ia meyakini anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat digunakan untuk mewujudkan program tersebut.
"Saya ini kan sayang sama para orang tua. Apalagi, orang tua yang sudah lanjut usia dan sudah tidak didampingi oleh anak-anaknya. Saya ingin para orang tua hidup hidup bahagia di hari tuanya," katanya.
Secara teknis, program asuransi hari tua ini meliputi berbagai aspek kebutuhan masa tua untuk para lansia. Usia yang sudah lanjut kata dia, sudah bukan waktunya lagi digunakan memikirkan tentang kebutuhan hidup. Karena itu, Negara harus hadir memberikan kebutuhan tersebut.
"Bentuknya, pemerintah memberikan jaminan kesehatan hari tua untuk lansia dan jaminan pendidikan untuk anak-anaknya. Rumah mereka pun harus kita perhatikan, jangan sampai ada yang bocor dan tidak layak huni.
Selain itu, beras yang dikonsumsi oleh para lansia pun menurutnya harus kualitas premium. Ditambah, dokter puskesmas harus stand by kapan pun dibutuhkan untuk memeriksa para lansia yang sakit.
"Mereka harus mengonsumsi beras kualitas bagus, ada dokter juga yang siap memeriksa mereka saat sakit," katanya.
(mdk/eko)