Dedi Mulyadi sebut SK bodong rugikan Partai Golkar
Dedi mengungkapkan, beredarnya surat tersebut secara langsung telah merugikan keluarga besar Partai Golkar. Sebab menimbulkan berbagai tafsir di kalangan internal partai.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan ihwal awal mulanya mendapatkan surat keputusan (SK) dukungan DPP Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang diduga palsu. Hal itu disampaikan Dedi saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolda Jabar, Jalan Sukarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (19/10).
Kepada penyidik Subdit II Ditreskrimsus Polda Jabar, Dedi mengaku mendapatkan surat tersebut dari Sekretaris DPD Golkar Ade Barkah melalui aplikasi pesan WhatsApp. Menurut Dedi surat tersebut sebelumnya juga dikirim melalui WhatsApp secara berantai.
"Saya dapat dari Pak Ade (Ade Barkah). Pak Ade Barkah dapat dari ketua DPD Golkar Garut. Ketua DPD Golkar Garut dapat dari grup yang bukan Partai Golkar, grup WhatsApp-nya partai lain gitu loh," ujar Dedi kepada wartawan usai pemeriksaan.
Dedi berkeyakinan ada pihak yang pertama kali mendapatkan surat tersebut kemudian menyebarkan. Untuk itu dia berharap dengan keterangan yang disampaikan kepada penyidik diharapkan dapat menguak pihak yang telah menyebarkan surat tersebut.
"Surat ini didapat dari mana, berarti kan ada yang mem-posting surat," katanya.
Dedi mengungkapkan, beredarnya surat tersebut secara langsung telah merugikan keluarga besar Partai Golkar. Sebab menimbulkan berbagai tafsir di kalangan internal partai.
"Kalau saya ruginya apa sih, saya kan enggak rugi apa-apa. Yang rugi itu Golkar bahwa seperti penataan organisasi seperti bukan partai modern gitu loh," pungkasnya.