Delay seharian, Lion Air diminta berani hadapi kekecewaan penumpang
Sejak delay kemarin, belum ada keterangan resmi yang diberikan dari maskapai Lion Air.
Ribuan penumpang Lion Air terlantar seharian di sejumlah bandara. Petugas maskapai Lion Air seakan sembunyi tak memberikan keterangan apa penyebab delay dan bagaimana tanggung jawab maskapai dalam hal ini.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, harusnya Lion Air berani menghadapi kekecewaan ribuan penumpang yang mengalami delay. Menurut dia, dalam aturan Lio Air juga sudah sepatutnya membayar ganti rugi keterlambatan tersebut.
"Itu memang maskapai harus lebih transparan dan berani menghadapi kekecewaan konsumen menjelaskan apa yang terjadi lalu apa solusinya, dicarikan penerbanagan dengan masakapi lain mereka bayar tiketnya atau ditawarkan apakah tetap mau terbang dengan catatan masih delay tapi belum tahu berapa jam atau refund," kata Alvin saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (19/2).
Dia menjelaskan, dalam aturan menteri bahwa maskapai wajib memberikan kompensasi kepada penumpang jika pesawat delay lebih dari tiga jam. Namun kenyataannya, tidak ada sama sekali keterangan dari Lion Air, bahkan memberikan fasilitas berupa makan atau minum kepada penumpang yang sudah menunggu berjam-jam.
"Masih ada peraturan bahwa lebih dari 3 jam masing-masing dapat kompensasi Rp 300 ribu harus dipenuhi apapun alasannya karena ini bukan masalah cuaca," tegas dia.
Alvin menegaskan, konsumen wajib menuntut ganti rugi kepada maskapai. Karena sudah tentu keterlambatan ini sangat merugikan ribuan penumpang.
"Mereka bisa menuntut ganti rugi karena keterlambatan ini misalnya terlambat harusnya wawancara pekerjaan jadi gagal dapat pekerjaan itu bisa," pungkasnya.
Seperti diketahui, sejak ramai diberitakan delay pihak maskapai Lion Air belum ada yang memberikan keterangan secara resmi. Sejumlah pejabat maupun Humas Lion Air tak bisa dihubungi melalui sambungan telepon. Bahkan konter tiket di Bandara Soekarno-Hatta pun sepi.