Demo di Mapolres Pamekasan Memanas, Brimob Pukul Mundur Massa
Massa bersenjata bambu runcing dan pentungan diperkirakan berjumlah ribuan orang mendatangi Mapolres Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (22/5) sekitar pukul 13.00 WIB. Massa yang datang dari wilayah utara Pamekasan ini, datang ke Mapolres di jalan stadion dengan berjalan kaki dari area Monumen Arek Lancor.
Massa bersenjata bambu runcing dan pentungan diperkirakan berjumlah ribuan orang mendatangi Mapolres Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (22/5) sekitar pukul 13.00 WIB.
Massa yang datang dari wilayah utara Pamekasan ini, datang ke Mapolres di jalan stadion dengan berjalan kaki dari area Monumen Arek Lancor yang berjarak sekitar 500 meter.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan demo terkait revisi UU Desa dilakukan? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang diperingati pada tanggal 23 Juli? Untuk meningkatkan kesadaran, dibentuk peringatan khusus, yaitu Hari Sjogren Sedunia setiap tanggal 23 Juli.
-
Kapan Permendag Nomor 22 dan 23 mulai berlaku? Permendag Nomor 22 Tahun 2023 dan Permendag Nomor 23 Tahun 2023 berlaku mulai 19 Juli 2023.
Selain membawa bambu runcing dan pentungan, beberapa orang di antaranya juga membawa botol dan batu. Bahkan satu mobil pikap berisi batu, tetapi tidak dibawa ke Mapolres Pamekasan.
Mereka mengaku sengaja datang ke Mapolres Pamekasan sebagai bentuk solidaritas atas kematian akibat peristiwa bentrok demo 22 Mei di Jakarta.
"Kami tidak terima dan kami meminta Polres Pamekasan di sini ikut bertanggung jawab atas kejadian di Jakarta," kata koordinator aksi, Jauhar. Dikutip dari Antara.
Awalnya, aksi massa itu berlangsung tertib, meski semua peserta membawa bambu runcing dan pentungan.
Kapolres AKBP Teguh Wibowo menemui secara langsung massa. Ia menjelaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi massa ke Kapolri melalui Polda Jatim.
"Di Pamekasan ini, Polres adalah mitra, dan anggota polisi yang ada di sini kebanyakan warga Pamekasan," kata kapolres.
Dalam kesempatan itu, Kapolres dan Koordinator Lapangan massa pengunjuk rasa Jauhar berdiri di atas mobil polisi dan sama-sama menenangkan massa.
Massa selanjutnya mulai bergerak untuk membubarkan diri. Namun karena ada provokasi, maka situasi menjadi memanas.
Massa pengunjuk rasa yang hendak pulang, berbalik melempari polisi dengan batu dan botol. Provokasi ini memicu aksi pengunjuk rasa lain, sehingga suasananya semakin tegang.
Imbauan yang disampaikan kapolres agar massa tenang, tidak diindahkan, sehingga pasukan Brimob Polda Jatim terpaksa memukul mundur massa pengunjuk rasa.
Baca juga:
Soal Dalang Kericuhan Demo 22 Mei, Jokowi Serahkan pada Wiranto dan Kapolri
Ada Aksi 22 Mei, Pedagang Pasar Tanah Abang Telan Kerugian Rp100 Miliar per Hari
Mobil-mobil Operasional Polisi yang Dibakar Massa Anarkis
Jokowi: Kita Tak Akan Berikan Ruang Untuk Perusuh-perusuh Rusak Negara
Prabowo Minta Massa Menahan Diri, Polisi Tak Lakukan Kekerasan
Ketua MPR: Sudahlah Hentikan Aksi 22 Mei