Demokrat sebut saban hari bahas pesaing Ahok di Pilkada DKI
Demokrat mengakui mesti berkoalisi buat mengusung calon penantang Ahok.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, memastikan tidak mungkin mendukung pasangan calon kepala daerah maju dari jalur mandiri (independen). Mereka mengaku kini tengah serius menjalin komunikasi dengan parpol lain, buat menyiapkan lawan bagi petahana Basuki Tjahaja Purnama, atau kerap disapa Ahok, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
"Iya, tiap hari itu. Kami bahas itu. Partai politik itu kan melakukan rekrutmen terhadap calon pemimpin. Tidak mungkin kami mendukung orang yang mengambil jalur independen," kata Hinca di Medan, Rabu (6/4).
Menurut Hinca, jika ada partai politik mendukung pasangan calon di luar jalur partai politik, mereka telah mengingkari fungsi partai politik itu.
"Lha kalau begitu, untuk apa parpolnya? Karena itu, kita menyatakan dalam diskusi dengan teman-teman, partai politik harus memainkan siapa pasangan calon yang diusungnya. Kalau tidak, gagal partai politik itu," ujar Hinca.
Mengenai langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang maju dari jalur independen pada Pilkada DKI, Hinca tidak mempersoalkannya. Namun, partainya dan sejumlah partai lain pasti menyiapkan kandidat lain.
Menurut Hinca, isu deparpolisasi menguat setelah Ahok menyatakan bakal maju melalui jalur independen. Itu menjadi pekerjaan rumah sekaligus tantangan bagi partai politik buat mengusung calon lain.
Meski begitu, Partai Demokrat tetap akan menerima siapa pun mendaftar menjadi calon kepala daerah, termasuk Ahok.
"Kalau dia (Ahok) datang mendaftar ke Demokrat, kita kasih. Siapapun yang mendaftar, silakan," jelas Hinca.
Pada Pilkada DKI Jakarta, Partai Demokrat tidak bisa sendirian mengusung pasangan calon. Mereka hanya punya 10 kursi di DPRD DKI.
"PDIP jadi pemain kunci karena dia punya 28 kursi, dia bisa jalan sendiri. Demokrat cuma punya 10 kursi, padahal butuhnya 22 kursi. Jadi kita butuh 12 kursi lagi. Cuma PDIP yang bisa sendiri," jelas Hinca.
Baca juga:
Sosok calon gubernur DKI dari Gerindra akan diungkap Juni 2016
Seberapa besar kans Ahmad Dhani memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2017?
Menteri Susi tertawa geli dengar isu wacana Pilgub DKI Jakarta
Cerita Sekjen PDIP lobi Ridwan Kamil tak maju demi dukung Ahok
Risma curhat pada warga, ditawari jadi menteri Jokowi dan Pilgub DKI
Surya Paloh ungkap Ahok tak punya modal buat maju Pilgub DKI
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.