Di hadapan FKUB, Jokowi ungkap kekaguman Presiden Afghanistan ke RI
Meski hidup berbeda-beda, Indonesia dinilai Ashraf Ghani dapat menjaga persatuan dan tak pernah terjadi konflik besar atau berbanding terbalik dengan yang terjadi di negaranya yang sering terjadi konflik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5). Dalam pertemuan, Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam sambutannya, Jokowi kembali mengutarakan pengalamannya saat bertemu dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani pada bulan April lalu di Istana Merdeka, Jakarta. Kala itu, Jokowi mengatakan Ashraf Ghani menyatakan kekagumannya terhadap keberagaman yang ada di tanah air.
Meski hidup berbeda-beda, Indonesia dinilai Ashraf Ghani dapat menjaga persatuan dan tak pernah terjadi konflik besar atau berbanding terbalik dengan yang terjadi di negaranya yang sering terjadi konflik.
"Pesan Presiden Ashraf Ghani kepada saya saat itu, 'Presiden Jokowi negara mu sangat beragam sekali. Sukunya banyak sekali, agamanya juga banyak, bahasa lokal banyak sekali. Ini titipan beliau kepada kita. Jaga betul yang namanya kerukunan dan persatuan itu," kata Jokowi di hadapan ratusan anggota FKUB di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).
Menurut Jokowi, Presiden Ashraf Ghani mengatakan kepada dirinya agar seluruh masyarakat Indonesia yang berjumlah lebih dari 250 juta tak terpancing dengan konflik yang diawali dengan segelintir orang.
"Jangan biarkan 250 juta lebih penduduk Indonesia ini berantem gara2 1000, 2000 orang jangan korbankan rakyat, mengaca dari pada pengalaman Afghanistan yang seperti itu sangat sulit sekali untuk merukunkan," kata Jokowi mengutip pernyataan Ashraf Ghani.
Atas kerukunan yang terjadi di Indonesia, Jokowi mengatakan Ashraf Ghani meminta agar Indonesia membantu proses perdamaian di Afghanistan dengan mengirimkan delegasi dari Indonesia.
"Sebelum pulang beliau (Ashraf Ghani) menyampaikan agar dibantu delegasi dari Indonesia, dari ulama dan pemerintah untuk merukunkan mereka. Tapi beliau betul-betul kekaguman itulah yang disampaikan kepada kita," kata Jokowi.