Di Hari Guru, para murid di Kediri minta guru berhenti galak
Ada yang minta agar guru jangan suka marah, ada yang meminta penghijauan.
Perilaku guru galak sesuatu yang tidak disukai murid. Hal ini diungkapkan salah satu siswa SDN Tempurejo II di Desa Kresek, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (25/11), dalam sidak yang dilakukan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Awalnya Mas Abu, panggilan akrab Abdullah Abu Bakar, menanyakan apa yang diinginkan murid agar mereka merasa nyaman dan betah di sekolah ditulis di secarik kertas.
Jawaban murid beraneka ragam, ada yang meminta agar gurunya jangan suka marah, ada yang meminta pepohonan yang besar (penghijauan) dan masih banyak lainnya.
Selain wawancara dengan murid, Abu juga menanyakan kepada guru terkait dengan bagaimana metode dan cara guru memberikan pelajaran. Dan yang cukup menggembirakan meski sekolah ini berada di pinggiran kota, para guru SDN Tempurejo II sebagian besar tidak gagap teknologi (gaptek). Para guru biasa mengkomunikasikan mata pelajaran dengan murid dengan memanfaatkan perkembangan Tehnologi Informasi (IT).
"Seiring berkembang pesatnya teknologi, anak zaman sekarang mainnya handphone pintar, dampaknya mereka semakin kritis. Otomatis hal ini mengharuskan guru harus lebih mengerti dan memahami di banding siswanya," kata Abu.
Abu juga berharap agar guru lebih bisa memahami perkembangan dan kreatif dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa-siswinya.
"Kalau bisa jadi guru keren mungkin lebih baik, keren dalam artian tampilan dan juga dalam penyampaian pelajaran supaya murid tidak bosan," harapnya.
Terpisah, Guru Agama SDN Tempurejo II Mahyudi berharap pemerintah agar lebih memperhatikan gedung dan fasilitas penunjang pendidikan.
"Gedung dan fasilitas memang sudah layak namun untuk penghijauanya yang kurang memang. Kalau ada tamannya mungkin akan lebih sejuk dan dingin," tambah Mahyudi.