Diduga Pengetap BBM, Mobil Terbakar di SPBU
Api berkobar cepat. Beruntung pengemudi, Firmansyah (23), bergegas keluar mobil meski dia terluka bakar di tangannya. Petugas SPBU bergegas memadamkan mobil itu menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Mobil Honda Jazz bernomor polisi DD 1211 NG mendadak terbakar saat antre di SPBU 64.751.22 di Jalan AW Syachranie, Samarinda, Kalimantan Timur. Di dalam mobil ditemukan jeriken, selang dan mesin diduga alkon. Polisi menduga mobil itu digunakan mengetap BBM.
Keterangan diperoleh peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Mobil itu baru saja masuk ke area SPBU. Belum sampai di pengisian Pertalite, tiba-tiba terbakar di bagian jok belakang.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
Api berkobar cepat. Beruntung pengemudi, Firmansyah (23), bergegas keluar mobil meski dia terluka bakar di tangannya. Petugas SPBU bergegas memadamkan mobil itu menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
"Tidak lari. Pengemudinya berdiri di depan dekat mobilnya," kata salah satu petugas SPBU, Dedi Junaidi (39), di lokasi kejadian, Sabtu (15/10) sore.
Dibantu warga, petugas SPBU mengeluarkan tiga jeriken dari mobil yang hangus di bagian dalamnya itu. Dua di antaranya berisi bahan bakar Pertalite, dan satu lainnya jeriken kosong. Di dalam mobil juga ditemukan mesin diduga alkon di bawah kursi belakang.
"Kami gunakan dua APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ukuran 50 kilogram dan APAR kecil. Fokus saya api bisa dipadamkan dulu. Sekitar 10 menit berhasil dipadamkan," kata pengawas SPBU, Saihuddin (44).
Tim INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda mengamankan tiga jeriken, selang, berikut mesin diduga alkon untuk kepentingan penyelidikan. Dipastikan satu orang pengemudi mobil, Firmansyah (23), mengalami luka bakar.
"Kami bersama tim INAFIS mengumpulkan fakta-fakta termasuk barang bukti perangkat yang berkaitan dengan terbakarnya mobil. Informasi awal mobil ini baru akan antre isi BBM," kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noordhianto ditemui di lokasi kejadian.
"Untuk jenis bahan bakar, teknis cara memindahkan, nanti dari keterangan korban yang masih berada di rumah sakit karena luka bakar di tangan. Pengemudinya sendiri yang mengalami luka bakar di tangannya," ujar Noordhianto.
Meski tengah gencar memonitoring SPBU mengantisipasi pengetap BBM dengan beragam modus baik menggunakan motor maupun pikap, polisi menduga mobil Honda Jazz itu modus baru pengetap BBM.
"Kejadian sekarang (Honda Jazz terbakar) kan ini tergolong jenis kendaraan mewah kan? Ini jadi catatan kami untuk melakukan monitoring berikutnya. Iya dugaan awal seperti itu (Honda Jazz digunakan menimbun BBM). Tapi masih kami selidiki," terang Noordhianto.
Susanto August Satria, Area Manager Communication & CSR Regional Kalimantan membenarkan kejadian itu. Tim di SPBU bergerak cepat melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
"Untuk memastikan aspek keselamatan, untuk sementara ini SPBU Sempaja menghentikan operasinya dahulu," demikian Satria dalam pernyataannya kepada merdeka.com
(mdk/fik)