Pelecehan Seksual

Dosen itu sudah dipecat dari tiga kampus tempatnya mengajar. Satu perguruan tinggi negeri dan dua perguruan tinggi swasta.

Ritual Zikir Zakar dilakukan dosen berinisial RL di Mataram, Lombok, NTB.

Polisi sudah merampungkan kembali berkas yang sempat dikembalikan dan telah dikirimkan kedua kalinya ke kejaksaan.

Dekan FAH UIN Alauddin, Barsihannor berjanji akan memproses dan memberikan sanksi berat bagi pelaku yang terbukti melakukan pelecehan.

Sejak kasus ini pertama kali terungkap pada Oktober 2024, jumlah korban yang melaporkan tindakan pelecehan seksual oleh Agus mencapai belasan orang.

Autopsi jenazah dilakukan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Berita Pertama, polisi mengungkap fakta terbaru modus Agus penyandang disabilitas dalam kasus pelecehan kepada para korbannya.

Belakangan disebut cukup banyak korban dari kejahatan seksual yang dilakukan Agus.

Polisi terus meminta keterangan berbagai saksi termasuk seorang pemilik homestay yang disebut-sebut sering didatangi Agus bersama sejumlah wanita.

Seorang penyandang disabilitas tunadaksa berinisial IWAS telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual.

Saat ini, para tersangka diancam dengan UU Nomor 12 Tahun 2022 yang dapat berujung pada hukuman penjara hingga 12 tahun.

Korban terlihat meminta tolong dan menunjukan arah mobil diduga pelaku  cabul.

Seorang pria bikin gaduh di salah satu gerbong kereta rel listrik. Dia dituding menggesek-gesekkan alat kelamin ke penumpang wanita.

Pelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.

Dia diburu karena diduga melecehkan seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kebayoran Lama, Jaksel.

Seorang guru honorer ditangkap polisi karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada seorang murid perempuan.

Rencana ini diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri agenda BARK atau Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil di Jakarta Utara.

Dugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.

Instruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.

Dinas Pendidikan Pemprov Jakarta memastikan telah mengambil tindakan atas kejadian itu.