Dinas Pertanian turunkan tim buru hewan pembunuh puluhan kambing
Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul DIY menerjunkan tim untuk meneliti hewan liar yang menyerang dan mengakibatkan puluhan ekor kambing di Desa Purwodadi mati. Tim ini diterjunkan karena hingga saat ini belum diketahui secara pasti hewan apa yang menyerang kambing-kambing itu.
Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul DIY menerjunkan tim untuk meneliti hewan liar yang menyerang dan mengakibatkan puluhan ekor kambing di Desa Purwodadi mati. Tim ini diterjunkan karena hingga saat ini belum diketahui secara pasti hewan apa yang menyerang kambing-kambing itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, pihaknya bersama dengan Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta melakukan pemantauan pada titik-titik serangan hewan liar itu. Pemantauan sendiri sudah dilakukan pada Senin (11/9).
"Dari laporan yang masuk, serangan hewan misterius ada di tiga dusun, dengan total yang mati ada 38 ekor," ujar Bambang saat dihubungi.
Bambang menuturkan pihaknya belum bisa menganalisis hewan jenis apa yang menyerang ternak warga. Sedangkan pihak BBVet hanya mengambil sampel darah hewan yang masih hidup setelah diserang hewan liar.
Terpisah, Teknisi Laboratorium Verorologi, BBVet Yogyakarta, Desi Puspitasari, menyampaikan, pihaknya sudah mengambil sampel darah dari kambing yang selamat dari serangan hewan misterius tersebut. Sampel darah digunakan untuk menganalisis rabies atau tidak hewan liar tersebut.
"Kami hanya bisa mengambil sampel darah untuk menganalisis rabies, untuk yang mati kami tidak bisa karena sudah dikubur. Hal ini untuk mengetahui karena ini dari hewan liar apakah hewan tersebut rabies atau tidak," ungkap Desi.
Desi menambahkan jika kematian hewan ternak rata-rata disebabkan oleh gigitan hewan liar. Gigitan hewan liar ini mengakibatkan luka di beberapa bagian tubuh.
"Terkoyak traumatis saja, bukan karena rabies untuk kematian kambing-kambing itu," tutup Desi.