Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek
Kini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen

Kini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen

Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek

Salah satu masalah yang muncul saat momen Iduladha ialah banyaknya pihak yang membuang limbah rumen sapi sembarangan. Bahkan, Pemkot Surabaya mengancam akan memberi sanksi warga yang nekat membuang limbah rumen hewan kurban sembarangan.
Rumen Hewan
Rumen merupakan organ lambung yang sangat besar sehingga ukurannya hampir memenuhi rongga perut ruminansia sebelah kiri. Mengutip situs Polbangtan Yogyakarta Magelang, rumen berisi pakan yang belum tercerna sehingga masih memiliki kandungan nutrisi dan mikroba yang tinggi.
Lebih lanjut, proses pencernaan hewan ruminansia (sapi, kambing, domba) menghasilkan gas metana yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global.
Mengutip situs resmi Kementan RI, gas metana dari kotoran ternak dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif. Selain itu cairan
rumen dari limbah rumah potong hewan dapat dimanfaatkan sebagai biostarter untuk mempercepat proses fermentasi.

Kreatif
Kelompok tani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, memanfaatkan limbah sisa pakan yang terdapat pada rumen kambing dan sapi kurban untuk membuat pupuk organik cair. Isi rumen yang biasanya dibuang begitu saja, kini jadi sesuatu yang membawa banyak manfaat.
Proses pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara mencampur rumen seekor kambing dengan satu liter tetes tebu, serta 10-20 liter air bekas cucian beras.Sementara rumen dari seekor sapi dicampur dengan lima liter tetes tebu dan 20 liter air bekas cucian beras.
Selanjutnya campuran ini didiamkan selama 25 hari dalam wadah tertutup. Setelah 25 hari, pupuk organik dari limbah rumen sudah bisa digunakan.
Mengutip YouTube Liputan6, pupuk organik dari limbah rumen ini bisa meningkatkan kesuburan tanah.
Cara Penggunaan
Satu hektare tanah memerlukan sekitar 35 liter pupuk organik cair dengan 10 kali pengaplikasian.
Uli Carla, seorang pengusaha sawit asal Kalimantan mengapresiasi inovasi ini.
"Cara bikinnya sangat mudah dan bisa diterapkan semua kalangan," terang Uli Carla usai belajar membuat pupuk organik cair berbahan rumen di rumah produksi Gapoktan Sedono Makmur Kabupaten Trenggalek.