Diolah Jadi Pupuk Gratis Buat Warga, Begini Proses Pengolahan Lumpur Tinja di Tangerang
Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.
Tinja yang disedot rupanya tidak dibuang sembarangan, ternyata diolah menjadi pupuk gratis untuk warga.
Diolah Jadi Pupuk Gratis Buat Warga, Begini Proses Pengolahan Lumpur Tinja di Tangerang
Lumpur tinja yang tertampung di septic tank rumah biasanya akan disedot oleh truk tangki khusus, agar tidak menyebabkan buntunya saluran buang. Periode pembersihan septic tank pun bervariasi setiap rumah, bisa dua sampai lima tahun.
Namun tahukah Anda selama ini lumpur tinja dari rumah-rumah warga itu ditampung di mana? Rupanya di Kota Tangerang, limbah buang ini diolah menjadi pupuk oleh Dinas Perumahan dan Pertanahan (Disperkimtan).
-
Bagaimana mengolah limbah organik jadi pupuk? Menjadi pupuk kompos dengan cara mencampurkan limbah organik basah dengan tanah dan menambahkan mikroorganisme pengurai.
-
Siapa yang mengolah limbah jadi pupuk? Setiap hari para petugas di rumah potong hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon, Banten sibuk mengumpulkan kotoran sapi.
-
Dimana rumah potong hewan yang mengolah limbah jadi pupuk? Berawal dari protes warga, rumah potong hewan di Cilegon ini sulap limbah jadi pupuk organik.
-
Bagaimana proses pengolahan kotoran sapi jadi pupuk? Berdasarkan pantauan, pupuk-pupuk ini mulanya dikumpulkan dan difermentasi selama dua bulan. Selama itu, tiap hari para pegawai melakukan penyiraman pupuk menggunakan cairan prebiotik dan tetes tebu (molasses) untuk meningkatkan kandungan mineralnya.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan pupuk? Saat ini, mereka bisa memproduksi pupuk hingga 30-40 ton per bulan. Bila dinominalkan, hasilnya bisa mencapai Rp40 juta per bulan.
Menariknya, pupuk tersebut nantinya bisa digunakan oleh masyarakat dengan bebas dan gratis untuk penyubur tanaman. Yuk simak proses pengolahan lumpur tinja di Kota Tangerang.
Tinja Diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
Mengutip laman Pemkot Tangerang, tinja yang diangkut oleh truk tanki selanjutnya akan dibawa ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
IPLT ini diketahui mampu menampung hingga 98 meter kubik per hari dari 13 unit truk tangki yang bergantian membuang limbah.
"Di IPLT terdapat beberapa kolam yang mengolah seluruh limbah dari mobil operasional kami. Saat ini, kami memiliki 13 unit mobil truk sedot kakus yang beroperasi setiap hari," terang Kepala Bidang Air Minum dan Air Limbah, Riznur Masrun, Selasa (27/2)
Lumpur Dikeringkan untuk Dijadikan Pupuk
Disperkimtan memiliki beberapa kolam dengan fungsi menampung dan memisahkan lumpur tinja dengan air.
Untuk dijadikan pupuk, tinja yang masih bercampur dengan air dan lumpur akan ditampung untuk dikeringkan. Setelahnya air akan diolah menjadi kondisi baik dan lumpur serta tinja akan menjadi pupuk.
"Pupuk tersebut dapat digunakan untuk tanaman hias saja, dan tidak dapat digunakan bagi tanaman buah dan tanaman sayuran, karena masih mengandung bakteri patogen yang tinggi,” katanya.
Warga Boleh Mengambil Gratis
Warga yang ingin memanfaatkan pupuk untuk kebutuhan tanaman hias, bisa mengambilnya secara gratis di kolam penampungan.
Biasanya yang datang akan membawa wadah atau tempat untuk membawa pupuk sesuai kebutuhan masing-masing.
“Sejauh ini, masyarakat disekitar IPLT sering datang untuk memanfaatkan pupuk tersebut dan ini bebas bagi masyarakat Kota Tangerang," tambah Masrun.
Biaya Sedot Tinja
Sementara itu, Kepala Disperkimtan Kota Tangerang, Sugihharto Achmad mengatakan pihaknya selalu siap untuk memberikan layanan sedot tinja secara maksimal kepada masyarakat di wilayahnya.
Salah satunya adalah melalui biaya sedot yang terjangkau untuk skala rumah tangga, pengusaha dan industri.
“Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, jasa pelayanan sedot tinja dari Disperkimtan Kota Tangerang ini hanya ditarif dengan harga yang sangat terjangkau, yakni di harga 185 ribu rupiah untuk skala rumah, dan 225 ribu rupiah untuk skala kontrakan, ruko, dan industri,” ujar Sugihharto.
Untuk pelaksanaan penyedotan akan dijadwalkan, setelah warga menghubungi jasa sedot wc dari Disperkimtan.