Direktur Aga Khan Award Bakal Hadiri Festival Arsitektur Nusantara di Banyuwangi
Atas keberhasilan Bandara Banyuwangi, Direktur Aga Khan Award dari Jenewa, Swiss akan datang ke Banyuwangi sebagai bentuk apresiasi, dan akan turut menjadi bagian Festival Arsitektur Nusantara (22 – 24 Juni 2023) yang rutin dihelat Banyuwangi.
Bandara Banyuwangi telah memenangi penghargaan arsitektur dunia, Aga Khan Award for Architecture pada November 2022 lalu. Atas keberhasilan Bandara Banyuwangi, Direktur Aga Khan Award dari Jenewa, Swiss akan datang ke Banyuwangi sebagai bentuk apresiasi, dan akan turut menjadi bagian Festival Arsitektur Nusantara (22 – 24 Juni 2023) yang rutin dihelat Banyuwangi.
Aga Khan Award for Architecture merupakan salah satu penghargaan prestisius di dunia arsitektur. Salah satu kategori penilaiannya adalah bagaimana karya arsitektur dapat memberikan sumbangan besar terhadap umat manusia.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Bandara Banyuwangi yang mewakili Indonesia terpilih bersama dengan 5 karya lainnya dari seluruh dunia, antara lain Art Museum and Cultural Centre (Iran), Niemeyer Guest House (Lebanon), Kamanar Secondary School (Senegal).
"Festival Arsitektur Nusantara tahun ini akan dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Direktur Aga Khan Award For Architecture di Banyuwangi, Mr. Farrokh Derakhsani dari Jenewa, Swiss. Ini bentuk mereka menghargai kualitas pemenang Aga Khan Award dengan datang kemari. Jadi sekalian kita rangkai dengan Festival Arsitektur," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Festival Arsitektur Nusantara akan digelar selama tiga hari, 22 – 24 Juni 2023. Digelar sejak 2019, festival arsitektur adalah komitmen Banyuwangi mendukung pengembangan kekayaan arsitektur lokal yang sangat beragam di Tanah Air. Di Banyuwangi sendiri, arsitektur adalah bagian penting dari pembangunan.
Festival Arsitektur Nusantara berisikan pameran arsitektur, diskusi dan lokakarya, seminar internasional, hingga field trip. Sejumlah arsitek kondang nasional yang telah terlibat mengembangkan Banyuwangi juga hadir. Sebut saja Andra Matin yang mendesain Bandara Banyuwangi, Yori Antar yang dikenal sebagai pendekar arsitektur nusantara, Deni Gondo yang merancang museum kereta api di Banyuwangi, dan masih banyak lagi.
"Banyuwangi menjadikan arsitek dan arsitektur sebagai bagian integral dalam pembangunan daerah karena ingin bangunan publik tak sekadar sukses secara fungsional, tapi juga estetis dan berkelanjutan," ujar Ipuk.
Plt Kepala PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU CKPP), Suyanto Waspo Tondo Waspodo menambahkan festival akan dihelat di tiga venue yakni Gedung Juang 45, Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, dan Bandara Banyuwangi.
Acara akan diawali dengan pameran arsitektur (22 Juni – 6 Juli) di Gedung Juang ’45 dan Pendopo, field trip (22 – 23 Juni) ke lokasi-lokasi heritage seperti Pendopo Banyuwangi, Pantai Boom, Gedung Juang’45, Inggrisan, Kantor Pos, dan TN Alas Purwo. Mereka akan diajak berkeliling untuk mengetahui cerita dan sejarah tentang bangunan-bangunan tersebut.
Juga digelar Diskusi Panel (23 Juni) dengan dihadiri Direktur Aga Khan Award, Andra Matin, Yori Antar, Hossein Rezai di Pendopo, diskusi dan lokakarya tentang tantangan perancangan bandara perintis di Pendopo (23 Juni). Konferensi internasional arsitektur (24 Juni) di Gedung Juang ’45.
Sebagai puncak acara, akan dilakukan prosesi penghargaan atas kemenangan Bandara Banyuwangi yang merupakan penutup proses pelaksanaan Agakhan Award For Architecture.
"Karena seleksi pemenang Aga Khan Award adalah proses yang panjang selama tiga tahun, maka penyelenggara mengapresiasi kita dengan menggelar acara di lokasi pemenang. Akan diserahkan penghargaan (commendation letter) kepada semua pihak yang dinilai turut andil dalam pembangunan Bandara Banyuwangi. Mulai tim perancang dan pihak yang terlibat selain bangunan dan masyarakat sekitarnya," tutup Suyanto.
Festival ini adalah hasil kolaborasi dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jatim, dan Arsitek Muda Banyuwangi (AMB).
(mdk/hhw)